Konsumsi cabaipedas yang dilakukan secara teratur berhubungan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular (cardiovascular diseases/CVD) atau penyebab apa pun. Hal ini berdasarkan studi besar yang dilakukan oleh Dr. Marialaura Bonaccio dari Istituto Neurologico Mediterraneo Neuromed, Pozzilli, Italia, yang telah dipublikasikan dalam Journal of the American College of Cardiology, Desember tahun 2019 ini.
Dalam studinya, Dr. Marialaura Bonaccio melakukan analisis terhadap 22.811 pria dan wanita yang terdaftar dalam Studi Moli-sani dari 2005 hingga 2010. Menggunakan kuesioner frekuensi makanan dari the European Prospective Investigation into Cancer (EPIC), konsumsi cabai dikategorikan menjadi: tidak ada/ jarang, hingga dua kali per minggu, dua hingga empat kali per minggu, dan lebih dari empat kali per minggu.
Selama masa tindak lanjut rata-rata 8,2 tahun, sebanyak 1.236 orang meninggal, termasuk 444 akibat penyakit kardiovaskuler, 258 karena penyakit jantung iskemik/ penyakit serebrovaskular, 482 kematian akibat kanker, dan 310 dari penyebab lain.
Dalam model yang sepenuhnya disesuaikan, dibandingkan dengan orang yang jarang atau tidak pernah makan cabai, rekan-rekan mereka yang makan cabai lebih dari empat kali seminggu memiliki risiko 23% lebih rendah dari semua penyebab kematian dan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler 34% lebih rendah, meskipun tidak ditemukan pengurangan risiko kematian akibat kanker. Konsumsi cabai pedas juga berbanding terbalik dengan kematian akibat penyakit jantung iskemik dan penyakit serebrovaskular dibandingkan dengan konsumsi cabai pedas yang rendah atau tidak pernah. Efek perlindungan ini secara bermakna tampak lebih kuat pada orang tanpa hipertensi (P = 0,021).
Walaupun dari hasil analisis menunjukkan kemanfaatan dari konsumsi cabai pedas, namun mekanisme yang tepat antara manfaat nyata kesehatan dari konsumsi cabai belum diketahui secara pasti dan masih harus dijelaskan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme cabai dari cabai tersebut (dengan unsur utamanya, capsaicin) dalam memberikan manfaat kesehatan.
Image: Ilustrasi (sumber: https://www.primarasa.co.id)
Referensi:
1. Megan Brooks. Eating Chili Peppers Tied to Reduced Risk of Death. https://www.medscape.com/viewarticle/922798
2. Marialaura Bonaccio, Augusto Di Castelnuovo, Simona Costanzo, Emilia Ruggiero, Amalia De Curtis, Mariarosaria Persichillo, Claudio Tabolacci, Francesco Facchiano, Chiara Cerletti, Maria Benedetta Donati, Giovanni de Gaetano, Licia Iacoviello, et al. Chili Pepper Consumption and Mortality in Italian Adults. Journal of the American College of Cardiology 2019:74(25): DOI: 10.1016/j.jacc.2019.09.068