Detail Article

5 Hal yang Mempengaruhi Ketahanan Terapi Toksin Botulinum

dr. Angeline Fanardy
Feb 04
Share this article
img-beauty.jpg
Updated 26/Agt/2022 .

Neurotoksin yang dihasilkan oleh toksin botulinum dapat menghasilkan paralisis otot terutama pada otot yang mengalami hiperaktivitas. Beberapa hal yang dapat memengaruhi ketahanan dari terapi toksin botulinum yaitu dosis yang digunakan, lokasi penyuntikan, jumlah yang digunakan, suplemen, dan jenis kulit.

Neurotoksin yang dihasilkan oleh toksin botulinum dapat menghasilkan paralisis otot, terutama pada otot yang mengalami hiperaktivitas. Toksin botulinum serotipe A yang terpurifikasi pertama kali mendapatkan persetujuan FDA pada tahun 1989 untuk menangani involuntary muscle disorder seperti strabismus. 

 

Berikut 5 hal yang dapat mempengaruhi ketahanan terapi toksin botulinum:

1. Dosis yang digunakan

Penurunan dosis dapat menyebabkan penurunan durasi ketahanan, walaupun dosis yang lebih tinggi dapat bertahan lebih lama, namun tidak disarankan karena dapat meningkatkan risiko efek samping dan biaya.

Penelitian dari Caruthers dan Lowe melaporkan bahwa dosis lebih tinggi memberikan efikasi yang lebih panjang, contohnya rata-rata durasi penggunaan untuk 10 IU adalah 7,9 minggu sedangkan untuk 20 IU adalah 9,4 minggu. Namun, penelitian Grimes, et al, menunjukkan bahwa pemberian 30 IU tidak memberikan hasil yang lebih baik daripada pemberian 20 IU, sehingga terdapat dosis optimal untuk memberikan hasil tertentu.


2. Lokasi

Area terapi dapat mempengaruhi efikasi dan durasi. Laporan dari Blitzer, et al, menyebutkan bahwa penyuntikan di area dahi memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan labellar.


3. Jumlah titik injeksi

 Jumlah titik injeksi tidak memberikan perbedaan hasil yang signifikan.


4. Suplemen

Telah diketahui bahwa zinc dibutuhkan untuk kerja rantai ringan (50 kDa). Selama translokasi ke dalam sitoplasma, area yang terdenaturasi dan terkelasi kehilangan zinc dan membutuhkan zinc yang lain dari sitosol. 


5. Jenis kulit

Dari pemeriksaan didapatkan bahwa ketebalan dermal-epidermal junction akan menurun seiring bertambahnya usia dan paling tinggi pada ras Amerika-Afrika dibandingkan Kaukasia, hal ini yang mengkonfirmasi bahwa penuaan kulit lebih lambat pada populasi Amerika-Afrika dibandingkan dengan populasi lain.


Simpulan:       

Neurotoksin yang dihasilkan oleh toksin botulinum dapat menghasilkan paralisis otot terutama pada otot yang mengalami hiperaktivitas. Beberapa hal yang dapat memengaruhi ketahanan dari terapi toksin botulinum yaitu dosis yang digunakan, lokasi penyuntikan, jumlah yang digunakan, suplemen, dan jenis kulit.

 

Silakan baca juga: Lanzox yang mengandung toksin botulinum tipe A 50 U dan 100 U.

Image : Ilustrasi

Referensi:

1. Hallett M. Explanation on timing of botulinum neurotoxin effects, onset and duration, and clinical ways of influencing them. Toxicon. 2015;107:64-7.

2. Flynn TC. Botulinum toxin: Examining duration of effect in facial aesthetic application. Am J Clin Dermatol. 2010;11(3):183-99.

3. Carli L, Montecucco C, Rossetto O. Assay of diffusion of different botulinum neurotoxin type a formulations injected in the mouse leg. Muscle Nerve. 2009;40(3):374–80.

4. Gracies JM, Lugassy M, Weisz DJ, Vecchio M, Flanagan S, Simpson DM. Botulinum toxin dilution and endplate targeting in spasticity: A double-blind controlled study. Arch Phys Med Rehabil. 2009;90(1):9–16. e2

Share this article
Related Articles
Related Products
36a454e45bc991e6a9f5c4a30af05ecf.jpg
8f102f9c942c50229244c72e1e193467.jpg
2c1701b20238a22d55c6cf4ca55cf622.jpg
5133d790021e008eac5822c73792cb15.jpg
180ce609cc076b83164b7be5b691be8e.jpg
9eef6d0bdbebd2370dc2261b628cf673.jpg
531d9d732d1058123a6f4e882369f114.jpg
01874da7d44d13d7c1cffdc25ff99d6d.jpg
ade98052c7f15dfc9dd4a3a0e070bf5f.jpg
d0959fd00d5621af175bc1592c447c0a.jpg