Detail Article

Hati-hati, Kasus COVID-19 Terselubung pada Pasien dengan Pemeriksaan Serologi Dengue Positif Palsu

dr. Fitri Afifah Nurullah
Mar 19
Share this article
img-doctor.jpg
Updated 22/Mei/2020 .

Kasus COVID-19 yang pada awalnya dikenali dengan gejala demam, batuk berdahak, lemah-letih lesu, dan sesak napas menjadi sulit dibedakan dengan infeksi virus lain, khususnya dengue. Demam dengue dan COVID-19 memiliki karakteristik klinis dan laboratorium yang serupa hingga sulit dibedakan.

Kasus COVID-19 yang pada awalnya dikenali dengan gejala demam, batuk berdahak, lemah-letih lesu, dan sesak napas menjadi sulit dibedakan dengan infeksi virus lain, khususnya dengue. Demam dengue dan COVID-19 memiliki karakteristik klinis dan laboratorium yang serupa hingga sulit dibedakan. Telah dilaporkan dua kasus positif palsu demam dengue pada COVID-19 di Singapura.

Kasus pertama adalah seorang laki-laki usia 57 tahun, tanpa ada riwayat masalah kesehatan terkait, riwayat perjalanan dan kontak terkait COVID-19, datang ke rumah sakit dengan keluhan demam dan batuk sejak 3 hari sebelum datang ke rumah sakit pada tanggal 9 februari 2020. Pada pemeriksaan didapatkan trombositopenia (140×10⁹/mL), foto toraks masih dalam batas normal, dan positif NS1, IgM dan IgG dengue. Kemudian pasien tersebut dipulangkan. Pasien tersebut kembali ke rumah sakit karena demam yang menetap, batuk yang memburuk dan sesak napas, trombositopenia memburuk (89×10⁹/mL) dan ditemukan limfopenia (0·43×10⁹/mL). Pemeriksaan ulang dengue rapid, IgG dan IgM dengue masih positif. Pasien kemudian dirujuk ke rumah sakit karena dengue dan perburukan batuk dan sesak napas. Hasil foto toraks mengarahkan pasien untuk dilakukan swab nasopharyngeal dan menunjukkan hasil positif. Sampel seropositif asli, urin dan darah tambahan diuji kembali untuk demam berdarah, Chikungunya, virus Zika, dan pengulangan demam berdarah yang menunjukkan hasil negatif. Jadi, serokonversi dengue awal hasilnya dianggap positif palsu.

Kasus kedua adalah wanita berusia 57 tahun tanpa riwayat medis, perjalanan, atau kontak, datang ke rumah sakit pada 13 Februari 2020, dengan gejala demam, mialgia, batuk ringan 4 hari, dan 2 hari diare. Hasil pemeriksaan darah rutin menunjukkan trombositopenia (92×10⁹/mL) dan dinyatakan positif IgM dengue. Pasien diperbolehkan pulang dan dianjurkan rawat jalan untuk demam berdarah. Pasien kembali 2 hari kemudian dengan demam yang menetap, trombositopenia yang memburuk (65×10⁹/mL), dan terdeteksi limfopenia (0·94×10⁹/mL). pemeriksaan fungsi hati juga menunjukkan peningkatan enzim hati, yaitu aspartat aminotransferase/AST 69 U/L, alanin aminotransferase/ALT 67 U/L, bilirubin total 35,8 µmol/L. Pemeriksaan foto toraks dalam batas normal, sehingga pasien dirawat dengan demam dengue. Terpantau demam menetap meskipun pemeriksaan hematologi rutin normal dan pasien tampak sesak napas setelah 3 hari dirawat. Pemeriksaan swab nasofaring menunjukkan SARS-CoV-2 positif. Tes dengue ulangan memberikan hasil negatif dan sampel darah sebelumnya juga diuji ulang negatif untuk demam dengue, sehingga hasil IgM dengue awal dianggap menjadi positif palsu.

Gagalnya mendiagnosis COVID-19 karena dengue rapid test menunjukkan hasil positif akan memberikan dampak serius tidak hanya untuk pasien, tetapi juga untuk kesehatan masyarakat secara luas. Hal yang harus selalu diingat bahwa COVID-19 adalah infeksi yang sangat mudah ditularkan dan progress perburukan penyakit relatif cepat. Sangat penting mengenali demam berdarah positif palsu dari hasil serologi pada pasien dengan COVID-19. Kehati-hatian dalam memeriksa dan metode pemeriksaan COVID-19 yang lebih akurat sangat dibutuhkan untuk perbaikan kondisi kesehatan secara global.

 

Image : Ilustrasi

Referensi :

1. Chen N, Zhou M, Dong X, Qu J, Gong F, Han Y, et al. Epidemiological and clinical characteristics of 99 cases of 2019 novel coronavirus pneumonia in Wuhan, China: A descriptive study. The Lancet. 2020;395(10223):507-13.

2. Yan G, Pang L, Cook AR, Ho HJ, Win MS, Khoo AL, et al. Distinguishing Zika and dengue viruses through simple clinical assessment, Singapore. Emerging infectious diseases. 2018;24(8):1565.

3. Yan G, Lee CK, Lam LTM, Yan B, Chua YX, Lim AYN, et al. Covert COVID-19 and false-positive dengue serology in Singapore Yan. The Lancet Infectious Diseases, 2020; 1473-3099(20)30158-4

Share this article
Related Articles
Related Products
2efeddd6f554b99b1943dbf98624bdfd.jpg
356d66568b455c4368cdadf46784c775.jpg
b05dad1cf67782135e673d7e11058ef7.jpg
21d69f2e287ce250dbe7cb364df65d4b.jpg
3e422de41b77611c14d9f60564b76cff.jpg
f8a19fbbeef3b0fd6e24a8ebf345930c.jpg
69910fdc33d2cb36baeabc3559b42e2b.jpg
678e8c928ec970b8d82e2a75b8cb29a3.jpg
2a081c222772bcad17745456baf2fc30.jpg
86cb121b0fc4420b98eaa8d0f15b1c36.jpeg