Detail Article

Pemberian Vitamin D dan Kalsium pada Pasien Anak dengan Thalasemia, Ini Manfaatnya

Hastarita Lawrenti
Jan 08
Share this article
img-tablet.jpeg
Updated 25/Aug/2022 .

Anak dengan thalasemia beta tergantung transfusi memiliki kesehatan tulang yang kurang baik walaupun telah dilakukan tatalaksana yang optimal, di mana frekuensi kejadian osteoporosisnya sebesar 40-80%. Dalam salah satu studi, sepertiga sampai separuh pasien thalasemia beta telah dilaporkan mengalami fraktur tulang panjang akibat trauma minor terutama kelompok thalasemia beta mayor.

Defisiensi vitamin D termasuk penyebab penting terjadinya osteoporosis pada anak dengan thalasemia beta tergantung transfusi. Walaupun defisiensi vitamin D dan penurunan konten mineral tulang telah dilaporkan dalam berbagai studi, peran suplementasi vitamin D dan kalsium untuk melindungi tulang pada thalasemia belum dinilai secara adekuat.

 

Studi dilakukan di India pada anak usia 2-12 tahun dengan thalasemia mayor atau intermedia. Anak yang termasuk dalam kriteria eksklusi adalah anak dengan kejang hipokalsemia, tetani, penyakit rickets, batu ginjal, penyakit ginjal kronik, penyakit hati kronik, dan yang mendapat phenytoin, imunosupresan atau furosemide. Pasien anak dengan kadar 25(OH)D di bawah 20 ng/mL mendapat vitamin D 2000 IU/hari selama 6 minggu diikuti 1000 IU/hari selama periode studi. Pasien anak dengan kadar 25(OH)D di atas 20 ng/mL mendapat vitamin D 1000 IU/hari selama 12 bulan. Semua pasien anak mendapat calcium carbonate 500 mg selama 12 bulan.

 

Dalam studi ini (n= 29), sejumlah 7 pasien anak tidak mendapat terapi kelasi besi, 17 pasien anak mendapat monoterapi deferasirox, dan 5 pasien anak mendapat kombinasi deferasirox dan deferiprone. Terdapat peningkatan rerata konten mineral tulang dari 8,4 g menjadi 10,8 g (p < 0,001). Rerata kadar vitamin D meningkat dari nilai awal 16 ng/mL menjadi 23,4 ng/mL (p < 0,001). Tidak terdapat perubahan bermakna dalam hal osteocalcin serum (penanda pembentukan tulang) (p= 0,062) dan spot urine deoxypyridinoline/creatinine ratio (penanda resorpsi tulang) (p= 0,614).

 

Dalam studinya peneliti menyebutkan limitasi dari studi ini yaitu tidak adanya kontrol yang tidak mendapat suplementasi. Namun, proporsi pasien dengan konten mineral tulang dan skor densitas mineral tulang yang rendah menurun secara bermakna dengan suplementasi dan kecil kemungkinannya karena mineralisasi terkait pertumbuhan.

 

Kesimpulan dari studi ini adalah suplementasi vitamin D dan kalsium oral selama periode 1 tahun memperbaiki kadar vitamin D dan konten mineral tulang pada pasien anak dengan thalasemia.

 

SIlakan baca juga: Manfaat Pemberian Terapi Kelasi Besi pada Pasien Mielodisplastik tergantung transfusi

Image : Ilustrasi (Photo by Dear W from Pexels)

Referensi:

1. Thiagarajan NR, Delhi Kumar CG, Sahoo J, Krishnamurthy S. Effect of vitamin D and calcium supplementation on bone mineral content in children with thalassemia. Indian Pediatrics 2019;56:307-10.

2. Tharwat RJ, Balilah S, Habib HM, Mahmoud NH, Beek FS, Almadani FK, et al. Ferritin and vitamin D levels and its relation to bone diseases in thalassemic adults: A hospital-based retrospective cohort study. J Appl Hematol. 2019;10:15-22.

Share this article
Related Articles
Related Products
530f20513fead3434b06bf12725f7bac.jpg
d312c5f2eaf4e114f8be7b492c705cb8.jpg
34ee00b27c1229549b200d4f5154b54a.jpg
d5b4fb19ebe77e4f0567c82e96c37730.jpg
f3df00cf711d2e5d1eed2984adf0ed44.jpg
e24c08ba9977ec17085b4875e08b19a9.jpg
2a6a2f58f0c2a1547e72d83fdabbcc6e.jpg
9eef6d0bdbebd2370dc2261b628cf673.jpg
1141d34cfe11c99d2c35bb1d05bc716a.jpg
946f5f666f651318a3afa6d83fce350b.jpg