Detail Article

Zinc Pada Sistem Imun, Berikut Mekanisme Kerjanya.

dr. Esther Kristiningrum
Jul 07
Share this article
3191d802d2889d6835f4338ffbf8a608.jpg
Updated 25/Nov/2021 .

Zinc merupakan suatu mineral esensial yang terlibat dalam sejumlah aspek metabolisme seluler. Zinc diperlukan untuk aktivitas katalitik dari sekitar 100 enzim dan berperan dalam fungsi imun, sintesis protein.

Zinc merupakan suatu mineral esensial yang terlibat dalam sejumlah aspek metabolisme seluler. Zinc diperlukan untuk aktivitas katalitik dari sekitar 100 enzim dan berperan dalam fungsi imun, sintesis protein, penyembuhan luka, sintesis DNA, dan pembelahan sel. 


Mekanisme zinc pada sistem imun

• Barier fisik

Asupan zinc yang adekuat dapat membantu mempertahankan barier fisik dan integritas membran mukosa. Selain itu, ion zinc bebas memiliki efek antivirus terhadap replikasi rhinovirus. Suplementasi zinc 10 mg/hari juga memperbaiki delayed-type hypersensitivity pada anak. 

Respons imunitas alami seluler

Tubuh memerlukan zinc untuk membentuk dan mengaktivasi limfosit T. Suplementasi zinc meningkatkan komponen seluler dari imunitas bawaan (seperti fagositosis oleh makrofag dan neutrofil, aktivitas sel NK, dan pembentukan ledakan oksidatif). Suplementasi zinc in vitro atau 100 mg/hari pada usia lanjut dapat meningkatkan aktivitas sel NK. 

Zinc terlibat dalam pertahanan sitosolik terhadap stres oksidatif (aktivitas superoxide dismutase), sedangkan virus common cold meningkatkan stres oksidatif, yang mengaktivasi makrofag dan monosit serta menyebabkan peningkatan produksi sitokin inflamasi IL-1 dan produk antiinflamasi IL-1ra. Sitokin inflamasi seperti tumor necrosis factor-a (TNF-a) dan IL-1 juga diketahui dapat membentuk spesies oksigen reaktif dan parameter ini menurun secara bermakna setelah suplementasi zinc pada usia lanjut dengan dosis 45 mg. 

Zinc dapat menormalisasi produksi interleukin, seperti IL-2, IL-1, IL-6, dan TNF-a, oleh sel mononuklear in vitro. Pembentukan TNF- ex vivo dari sel mononuklear yang diisolasi menurun secara bermakna pada usia lanjut setelah suplementasi zinc. Efek antivirus zinc (5 mg) melalui penghambatan reseptor Intracellular Ahesion Molecule 1 (ICAM-1), juga telah dipertimbangkan sebagai salah satu mekanisme yang paling penting pada kejadian dan/atau durasi infeksi saluran pernapasan atas. 

• Respons imunitas adaptif

Zinc diperlukan untuk presentasi antigen yang tepat melalui MHC-II untuk memperoleh respons imun adaptif. Defiziensi zinc pada hewan coba dikaitkan dengan berat timus yang rendah dan kehilangan limfosit T yang progresif karena zinc merupakan kofaktor yang esensial untuk hormon timus, thymulin. Thymulin menginduksi beberapa petanda sel T dan memicu fungsi sel T, termasuk sitotoksisitas alogenik, fungsi supresor, dan produksi IL-2. Suplementasi zinc (30 mg) diperlukan untuk meningkatkan fungsi sel T dengan meningkatkan produksi sel T dan/atau menurunkan kehilangan prekursor sel T via apoptosis.

Zinc meningkatkan jumlah limfosit CD4 (helper) pada anak dengan dosis 10-20 mg atau 5 mg zinc dan juga CD8. Ion zinc juga berefek pada membran limfosit yang mempengaruhi maturasi dan diferensiasi limfosit T. Zinc bekerja pada limfosit T melalui modulasi sekresi IL2, ekspresi reseptor, dan sensitivitas. Zinc mengontrol respons imun humoral yang dimediasi antibodi dan zinc cell-membrane-localized transporter (ZIP10-Zn) memiliki peran pada perkembangan sel B dini dan pemeliharaan sel B matang.


Asupan zinc diperlukan setiap hari untuk mempertahankan kadar zinc karena tubuh tidak memiliki sistem penyimpanan khusus untuk zinc. Jika terjadi defisiensi zinc yang berat, maka bisa menyebabkan penurunan fungsi imun dan bahkan defisiensi zinc ringan hingga sedang dapat mengganggu fungsi makrofag dan neutrofil, aktivitas natural killer cell (sel NK), dan aktivitas komplemen. 

 


Image: Ilustrasi (sumber: https://www.foodnavigator-asia.com/)

Referensi:

1. Zinc [Internet]. 2020 [cited 2020 June 29]. Available from: https://ods.od.nih.gov/factsheets/Zinc-HealthProfessional/

2. Rondanelli M, Miccono A, Lamburghini S, Avanzato I, Riva A, Allegrini P, et al. Self-care for common colds: The pivotal role of vitamin d, vitamin c, zinc, and echinacea in three main immune interactive clusters (physical barriers, innate and adaptive immunity) involved during an episode of common colds—practical advice on dosages and on the time to take these nutrients/botanicals in order to prevent or treat common colds. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine 2018: Article ID 5813095.

Share this article
Related Articles