Detail Article

Vitamin B12 Memiliki Peran Kunci di Setiap Tahap Respon Kekebalan Tubuh

dr. Lupita WIjaya
Feb 10
Share this article
5999cb0e934fec994318e5327b746a38.jpg
Updated 10/Feb/2021 .

Sistem kekebalan adalah sistem kompleks dalam tubuh manusia yang melindungi tubuh dari agen infeksi dan hinaan berbahaya lainnya. Respon imun dapat dibagi menjadi dua sistem interaktif. Mereka adalah kekebalan bawaan dan adaptif. Kekebalan bawaan hadir saat lahir dan memberikan penghalang pertama melawan "penjajah" yang terdiri dari mis. kulit, sekresi lendir, dan keasaman lambung. Imunitas adaptif adalah penghalang kedua untuk infeksi dan diperoleh di kemudian hari, seperti setelah imunisasi atau berhasil melawan infeksi. Ini mempertahankan memori semua penyerang yang dihadapinya dan ini mempercepat produksi antibodi.

Variasi tingkat kekebalan tubuh tergantung pada faktor genetik, usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, kebiasaan olah raga, pola makan, siklus haid, stres. Ada beberapa mikronutrien terpilih yang terlibat dalam sistem kekebalan. Mereka adalah vitamin A, D, C, E, B6, dan B12, folat, seng, besi, tembaga, dan selenium, yang memainkan peran vital, seringkali peran sinergis pada setiap tahap respon imun. Sebenarnya ada 3 lapis atau tahapan sistem imun, yaitu physical barrier, imun bawaan, dan imun adaptif. Selain itu, dalam bekerja, setiap vitamin memiliki tempat kerja yang berbeda pada sistem kekebalan tubuh. Itu bisa dilihat pada tabel di bawah ini.

 

Menurut studi Maggini S et al dan Gombart AF et al, mereka menjelaskan tentang hubungan antara status gizi (terutama vitamin dan mineral), infeksi dan kesehatan. Ketika ada kekurangan vitamin atau mineral tertentu, itu bisa meningkatkan risiko infeksi. Vitamin B12 merupakan salah satu vitamin pilihan yang bekerja pada semua tahapan sistem imun (hambatan fisik, imun bawaan dan imun adaptif) dan semua lokasi kerja, untuk mengoptimalkan respon imun. Ada beberapa peran pada setiap tahapan:


Tahap pertama (penghalang fisik): vitamin B12 meningkatkan tingkat metabolisme mikrobioma usus untuk mendukung penghalang usus. Ada sekitar 70-80% sel kekebalan di usus yang dipromosikan oleh mikrobioma usus.


Tahap kedua (imun bawaan): vitamin B12 meningkatkan diferensiasi, proliferasi, fungsi, dan pergerakan sel imun bawaan (sel T, sel NK).


Tahap ke-3 (kekebalan adaptif): vitamin B12 memodulasi produksi dan perkembangan antibodi (sel B).


Kita dapat menyimpulkan bahwa vitamin B12 memiliki peran penting untuk mengatur 70-80% sistem kekebalan di semua tahap dan semua tempat kerja pada sistem kekebalan. Kekurangan vitamin B12 dapat mempengaruhi hampir separuh fungsi sel imun pada sistem imun.



Gambar: Ilustrasi (sumber: https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/vitamins/vitamin-b/)

Referensi:

1. Maggini S, Wintergerst ES, Beveridge S, Hornig DH. Selected vitamins and trace elements support immune function by strengthening epithelial barriers and cellular and humoral immune responses. British Journal of Nutrition. 2007;98(1):S29-35.

2. Gombart AF, Pierre A, Maggini S. A review of micronutrients and the immune system-working in harmony to reduce the risk of infection. Nutrients. 2020;12:236.

3. Rowley CA, Kendall MM. To B12 or not to B12: Five questions on the role of cobalamin in host-microbial interactions. PLoS Pathog. 2019;15(1):e1007479. 


Share this article
Related Articles