Pada pasien COVID-19 dengan gejala berat, dapat terjadi badai sitokin di mana terjadi peningkatan kadar sitokin pro-inflamasi yang memperberat inflamasi pada pasien. Oleh karena itu, pada pasien COVID-19 dengan gejala berat, obat anti-inflamasi seperti: kortikosteroid, tocilizumab, sarilumab, baricitinib dapat bermanfaat.
Dr. Albuquerque dan tim dari Brazil dan Canada melakukan sebuah meta-analisis yang dipublikasi tahun 2022 di jurnal Clinical Microbiology and Infection, yang mengevaluasi manfaat tocilizumab, sarilumab, baricitinib, untuk menurunkan mortalitas pada pasien COVID-19 rawat inap yang mendapatkan pengobatan kortikosteroid.
Para peneliti melibatkan 27 uji klinik acak dengan total 13549 pasien. Hasilnya:
· Tocilizumab secara bermakna menurunkan mortalitas dengan Odds Ratio: 0,78 (95% credible interval [CrI]: 0,65 sampai 0,94).
· Baricitinib cenderung menurunkan mortalitas dengan Odds Ratio: 0,78 (95% CrI: 0,56 sampai 1,03), namun tidak bermakna.
· Sarilumab cenderung menurunkan mortalitas dengan Odds Ratio: 0,91 (95% CrI: 0,60 sampai 1,40), namun tidak bermakna.
Kesimpulan:
Tocilizumab secara bermakna menurunkan mortalitas pada pasien COVID-19 rawat inap, sedangkan baricitinib dan sarilumab, keduanya cenderung menurunkan mortalitas, tetapi tidak berbeda bermakna.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: kjpargeter - Freepik)
Referensi:
Albuquerque AM, Eckert I, Tramujas L, Butler-Laporte G, McDonald EG, Brophy JM, et al. Effect of tocilizumab, sarilumab, and baricitinib on mortality among patients hospitalized for COVID-19 treated with corticosteroids: A systematic review and meta-analysis. Clin Microbiol Infect. 2022 Jul 18:S1198-743X(22)00372-X. doi: 10.1016/j.cmi.2022.07.008.