Penuaan kulit umumnya ditandai dengan penipisan kulit, kulit kering, dan pucat, dengan keriput yang terlihat serta elastisitas yang berkurang. Perubahan klinis ini disertai dengan perubahan histologis seperti akumulasi elastotik di papiler dan mid-dermis serta penurunan biosintesis dan kandungan kolagen.
Asam hialuronat (hyaluronic acid/HA) adalah senyawa alami dalam matriks ekstraseluler dermal yang berperan penting dalam viskoelastisitas, hidrasi, struktur, dan kekencangan kulit. Selama proses penuaan, glikosaminoglikan berkurang, yang mengakibatkan penurunan elastisitas, kepadatan kolagen, dan kekencangan kulit.
Dermal filler berbasis asam hialuronat (HA) banyak digunakan untuk mengisi keriput dan menggantikan kehilangan volume. Injeksi asam hialuronat cross-linked merangsang sintesis kolagen dan memperbaiki matriks ekstraseluler dengan menggantikan kolagen yang terfragmentasi. Peningkatan kualitas kulit melalui aktivasi fibroblas adalah indikasi baru untuk produk berbasis HA.
Studi single center, open-label, before-after clinical study oleh dr. Ayatollahi dan kolega mengevaluasi efikasi dan keamanan injeksi booster HA (18 mg/mL asam hialuronat, non-crosslinked dan distabilkan dengan 20 mg/mL gliserol) dalam meningkatkan kualitas kulit wajah. Studi melibatkan 20 pasien berusia 30 hingga 60 tahun dengan tanda-tanda penuaan kulit. Pada baseline dan sebelum injeksi dilakukan penilaian hidrasi stratum korneum dan elastisitas kulit meliputi R0 (skin firmness), R3 (skin fatigue), R2 (gross elasticity), dan R5 (net elasticity) pada malar kanan. Sebelum prosedur, pasien diberi anestesi topikal. Pemberian HA 18 mg/mL non-cross-linked menggunakan jarum 30G dengan total dosis 1-2 mL. Diinjeksikan 0,05 mL per titik secara intradermal membentuk bleb kecil, dengan jarak 1-2 cm per titik pada seluruh wajah, kecuali kelopak mata. Setelah injeksi lakukan pemijatan selama 1-2 menit. Untuk meminimalisir ekimosis dan edema, lakukan kompres dingin. Dilakukan 3 sesi injeksi dengan interval 3 minggu. Penilaian dilakukan secara objektif menggunakan Physician’s Global Assessment Score (PGAS).
Hasilnya:
· Rata-rata skor PGA pada 1 minggu setelah treatment terakhir 2,33 ±0,76, dan 4 bulan setelah treatment terakhir 1,33 ± 0,49. Hal ini mengindikasikan 51-75% dan 25-50% perbaikan kualitas kulit.
· Hidrasi stratum korneum tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.
· Elastisitas kulit didapatkan perbaikan pada R0 dan R3 secara siginifikan.
· Terdapat peningkatan relatif pada parameter R2 dan R5 secara signifikan pada 4 bulan setelah terapi terakhir.
· Rerata skor kepuasan pasien pada parameter perbaikan kekencangan, hidrasi, dan kecerahan 3,25; 3,10; dan 3,2 pada 1 minggu setelah treatment dan 2,89; 2,95 dan 2,89 pada 4 bulan setelah treatment. Menunjukan gambaran “sangat puas” dan “puas”.
· Nyeri minimal, edema, dan memar sementara dilaporkan pada beberapa kasus.
Kesimpulan:
Dari studi didapatkan bahwa terapi booster menggunakan hyaluronic acid aman dan dapat ditoleransi dengan baik, serta menunjukan perbaikan elastisitas kulit dan peningkatan hidrasi kulit.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: master13-Freepik)
Referensi:
Ayatollahi A, Firooz A, Samadi A. Evaluation of safety and efficacy of booster injections of hyaluronic acid in improving the facial skin quality. J Cosmet Dermatol. 2020 Sep;19(9):2267–72.