Pasien dengan thalasemia mayor tergantung pada transfusi darah untuk bertahan hidup. Setiap 1 mL packed red cell meningkatkan 1 mg besi pada pasien thalasemia mayor yang mendapat transfusi. Oleh karena itu, komplikasi jangka panjang transfusi darah secara rutin adalah kelebihan besi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, hati, dan endokrin.
Kelasi besi digunakan untuk mengeluarkan kelebihan besi dari tubuh dan mengurangi akumulasi besi dalam jaringan. Terdapat 3 kelasi besi yang digunakan yaitu deferoxamine, deferiprone, dan deferasirox.
Deferasirox tersedia dalam beberapa bentuk sediaan, termasuk tablet dispersibel (diberikan 1 kali sehari, dilarutkan dalam cairan, dan diminum 30 menit sebelum makan pada perut kosong), granul, dan tablet salut selaput. Bentuk sediaan granul dan tablet salut selaput tidak perlu dilarutkan dalam cairan dan dapat diminum dengan atau tanpa makanan ringan.
Hasil studi menunjukkan bahwa penggunaan kelasi besi meningkatkan risiko kegagalan ginjal seperti batu ginjal dan hiperkalsiuria dengan penyebab yang belum diketahui secara pasti. Oleh karena itu, studi cross-sectional deskriptif dilakukan untuk mengevaluasi fungsi ginjal pasien thalasemia mayor yang mendapat tablet dispersibel dan tablet salut selaput deferasirox. Kriteria pasien yang dimasukkan adalah mendapat transfusi setelah usia 2 tahun dan memulai kelasi besi sebelum usia 5 tahun.
Pasien mendapat kelasi besi tablet dispersibel dan salut selaput deferasirox, dan transfusi packed red cell setiap 3-4 minggu. Dosis yang diberikan adalah 20-30 mg/kg/hari secara oral. Parameter yang dinilai adalah fungsi ginjal. Hasil dari studi ini adalah: (n= 80)
- Sejumlah 38 pasien adalah pria (47,5%) dan 42 pasien adalah wanita (52,5%).
- Rerata waktu follow up pasien adalah 7,32 ± 2,13 bulan.
- Tidak terdapat perbedaan bermakna dalam hal kreatinin serum, blood urea nitrogen, perkiraan laju filtrasi glomerulus, protein urin 24 jam, rasio kalsium urin/kreatinin urin, rasio protein urin/kreatinin, dan ferritin serum antara kedua kelompok yang diukur saat awal dan akhir studi (p > 0,05).
- Tidak terdapat perbedaan bermakna dalam hal proteinuria antara kedua kelompok saat awal dan akhir studi (p > 0,05).
Kesimpulan:
Tidak terdapat perbedaan bermakna dalam hal parameter fungsi ginjal pada pasien thalasemia mayor yang diterapi dengan tablet dispersibel dan salut selaput deferasirox. Penggunaan tablet salut selaput deferasirox tampak tidak dikaitkan dengan peningkatan gagal ginjal, proteinuria, dan hiperkalsiuria.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: Freepik)
Referensi:
1. Falahati V, Ghasemi A, Safari MR, Ghaffari K, Yousefichaijan P, Zamanian M. Renal function in patients with thalassemia major receiving Exjade® dispersible tablets and a new film-coated tablet formulation of deferasirox (Nanojade®). Adv Biomed Res. 2022;11:84.
2. Wong P, Polkinghorne K, Kerr PG, Doery JCG, Gillespie MT, Larmour I, et al. Deferasirox at therapeutic doses is associated with dose-dependent hypercalciuria. Bone 2016;85:55-8.