Zinc diketahui berperan dalam modulasi sistem imun. Defisiensi zinc menurunkan respons CD8 + sel T serta aktivasi sel T helper. Selain itu, zinc juga merupakan salah satu komponen dari hormon thymulin yang terlibat dalam diferensiasi sel T serta maturasi dan kerja sel natural killer (sel NK). Suplementasi zinc dikaitkan dengan mortalitas yang lebih rendah pada pasien COVID-19.
Peranan penting lain dari zinc adalah dalam produksi IFN-g, IL-2, dan IL-12 dengan stimulasi makrofag. IL-12 menginduksi aktivasi sel T cytotoxic dan sel NK. Hal ini penting dalam destruksi patogen. Selain itu, defisiensi zinc dapat menyebabkan disregulasi produksi IL-10 (suatu sitokin antiinflamasi) yang mempengaruhi respons Th1 dan fungsi makrofag. Lebih lanjut, ion zinc menghambat aktivitas RNA polymerase dari coronavirus dan dalam kultur sel, zinc ionophore dapat menghambat replikasi virus.
Suatu studi meta-analisis telah dilakukan untuk meneliti efek suplementasi zinc pada mortalitas akibat COVID-19. Penelitian sistematik tersebut dilakukan terhadap manuskrip melalui PUBMED/Medline dan Google Scholar hingga September 2021. Meta-analisis ini diikuti dengan Pre‑ferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analysis (PRISMA) Guideline untuk menilai efek suplementasi zinc pada mortalitas COVID-19.
Hasil analisis dari 4 studi dengan 1398 peserta dalam kelompok kasus dan kontrol menunjukkan bahwa suplementasi zinc secara bermakna menurunkan risiko mortalitas jika dibandingkan dengan kelompok kontrol (pooled OR 0,57; 95% CI 0,43-0,77; p<0,001) pada pasien COVID-19.
Disimpulkan bahwa suplementasi zinc dikaitkan dengan mortalitas yang lebih rendah pada pasien COVID-19. Suplementasi zinc dapat dipertimbangkan sebagai cara yang lebih mudah dan hemat biaya untuk menurunkan mortalitas pasien COVID-19.
Gambar: Ilustrasi
Referensi:
1. Tabatabaeizadeh S. Zinc supplementation and COVID-19 mortality: A meta-analysis. Eur J Med Res. 2022;27(70)
2. Singh S, Diwaker A, Singh BP, Singh RK. Nutritional immunity, zinc sufficiency, and COVID-19 mortality in socially similar European populations. Front Immunol. 2021;12:699389.doi:10.3389/fimmu.2021.699389.