Dislipidemia umumnya ditandai dengan abnormalitas pada kadar lipid dalam darah, salah satunya adalah peningkatan kadar kolesterol LDL yang juga merupakan salah satu penyebab meningkatnya risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Modalitas terapi penurun lipid modern seperti terapi statin telah merevolusi manajemen dislipidemia dan berkontribusi menurunkan risiko dan mortalitas terkait penyakit kardiovaskular. Namun, sebagian pasien tetap gagal mencapai target kolesterol LDL dengan terapi statin saja. Kesenjangan ini menunjukkan pentingnya metode terapi alternatif atau terapi kombinasi untuk meningkatkan capaian target kolesterol LDL pada pasien, khususnya yang berisiko tinggi mengalami penyakit kardiovaskular.
Pedoman manajemen dislipidemia dari European Society of Cardiology (ESC) dan European Atherosclerosis Society (EAS) saat ini merekomendasikan penambahan ezetimibe pada pasien dengan dislipidemia yang belum terkontrol secara adekuat dengan monoterapi statin. Rekomendasi ini ditujukan untuk meningkatkan capaian target kolesterol LDL, khususnya pada pasien dengan kadar kolesterol LDL yang sangat tinggi. Kombinasi dengan ezetimibe dapat menambah potensi penurunan kolesterol LDL secara signifikan, sehingga adopsi terapi kombinasi lebih awal dinilai dapat memperkecil kesenjangan terapi. Perkembangan teknologi formulasi juga memungkinkan penyederhanaan terapi dengan sediaan kombinasi dosis tetap statin dan ezetimibe yang dapat meningkatkan kepatuhan pasien.
Dari berbagai penelitian, didapati kombinasi statin intensitas tinggi dengan ezetimibe dapat menurunkan kolesterol LDL sebesar 65% bila dibandingkan dengan monoterapi statin intensitas tinggi yang secara rata-rata hanya dapat menurunkan sekitar 50%. Walaupun secara teoritis terapi kombinasi statin dengan ezetimibe memiliki potensi penurunan kolesterol LDL yang superior, namun perbandingan efikasi dan keamanan bila dibandingkan dengan uptitrasi dosis statin pada pasien yang belum mencapai target masih menjadi perdebatan.
Penelitian yang dilakukan oleh Catapano, et al, pada tahun 2018 hingga 2021 untuk membuktikan efikasi dan keamanan kombinasi rosuvastatin/ezetimibe pada pasien dengan hiperkolesterolemia primer dengan risiko tinggi (n = 208) dan risiko sangat tinggi (n = 244) yang belum terkendali dengan monoterapi rosuvastatin dapat menjadi salah satu bukti dari manfaat terapi kombinasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan keunggulan dari kombinasi dosis tetap rosuvastatin 40 mg/ezetimibe 10 mg (R40/E10) dan rosuvastatin 20 mg/ezetimibe 10 mg (R20/E10) dibandingkan dengan uptitrasi monoterapi rosuvastatin 40 mg (R40) pada pasien dengan risiko sangat tinggi dengan perbedaan least square mean (LSM) dari persentase perubahan kolesterol LDL setelah 6 minggu masing-masing 19,66% dan 12,28% (P = 0,015), secara berurutan.
Gambar. Perbandingan persentase perubahan kadar kolesterol LDL dari kelompok yang mendapatkan kombinasi rosuvastatin dan ezetimibe dibandingkan dengan uptitrasi rosuvastatin setelah 6 minggu. (Gambar diadaptasi dari Catapano AL, et al. J Cardiovasc Pharmacol Ther. 2022;27:10742484221138284)
Hal yang serupa juga dapat diamati pada proporsi pasien yang mencapai target LDL-C pada minggu ke-6. Proporsi pasien dengan risiko sangat tinggi yang mencapai target kolesterol LDL <70 mg/dL setelah 6 minggu secara signifikan lebih besar pada kelompok R40/E10 (76,9%) dibandingkan pada kelompok R40 (41,0%). Selain itu, proporsi pasien dengan risiko tinggi yang mencapai target kolesterol LDL <100 mg/dL setelah 6 minggu lebih besar pada kelompok R10 / E10 (66,0%) dibandingkan pada kelompok yang mendapat R20 (55,7%).
Dari segi profil keamanan, hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa terapi kombinasi rosuvastatin dan ezetimibe dapat ditoleransi dengan baik dan kejadian efek samping yang ditimbulkan tidak berbeda secara signifikan dibandingkan dengan monoterapi statin. Dengan demikian, terapi kombinasi dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan capaian target kolesterol LDL dengan profil keamanan yang setara dengan monoterapi statin.
Kesimpulan:
Formulasi kombinasi dosis tetap rosuvastatin/ezetimibe menurunkan kolesterol LDL lebih banyak dan memungkinkan lebih banyak pasien mencapai target kolesterol LDL, dibandingkan dengan uptitrasi monoterapi rosuvastatin. Selain itu, terapi kombinasi rosuvastatin dan ezetimibe juga terbukti memiliki profil keamanan yang baik dan dapat ditoleransi, sehingga dapat dipertimbangkan untuk digunakan pada pasien yang belum mencapai target kadar kolesterol LDL.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: Freepik)
Referensi:
Catapano AL, et al. A phase 3 randomized controlled trial to evaluate efficacy and safety of new-formulation zenon (rosuvastatin/ezetimibe fixed-dose combination) in primary hypercholesterolemia inadequately controlled by statins. J Cardiovasc Pharmacol Ther. 2022;27:10742484221138284.
ID-ZEN-2024-06-ZF6P (06/24)