Risiko tromboemboli vena (venous thromboembolism/VTE) meningkat pada pasien yang menjalani operasi tulang belakang, dengan insidensi emboli paru (pulmonary embolus/PE) dan trombosis vena dalam (deep venous thrombosis/DVT) yang dilaporkan masing-masing sebesar 18% dan 19%. Namun, saat ini tidak ada standar baku mengenai pemberian profilaksis VTE pascaoperasi tulang belakang elektif.
Profilaksis fondaparinux berpotensi menurunkan kejadian VTE pascaoperasi tulang belakang lumbal elektif pada pasien berisiko tinggi, hal ini berdasarakan hasil studiyang dilakukan oleh Dr. Mitchell S Fourman dari University of Pittsburgh Medical Center, Amerika dan kolega yang telah dipublikasikan dalam Global Spine Journal tahun 2020.
Hasil dari studi tersebut, menunjukkan bahwa jumlah diagnosis DVT pascaoperasi secara signifikan lebih tinggi pada kelompok yang tidak menerima fondaparinux sebagai profilaksis VTE dibandingkan dengan kelompok yang menerima fondaparinux sebagai profilaksis VTE ((2,9% vs 0%, p=0,02). Ditemukan 2 kasus emboli paru/PE pada kelompok asam asetil salisilat saja dan 1 kasus PE pada kelompok fondaparinux (2,0% vs 0,4%, p=0,49). Tidak ditemukan kasus hematoma epidural pada kedua kelompok. Jumlah transfusi darah setelah hari ke-2 pascaoperasi dan kembali lagi ke kamar operasi dalam 90 hari adalah sebanding antara kedua kelompok. Peningkatan drainase luka terlihat pada 18,5% pasien yang diberikan fondaparinux, dibandingkan dengan 25,5% pasien yang tidak diberikan fondaparinux (p=0,15). Infeksi yang dilaporkan sebanding antara kedua kelompok (2,2% dengan fondaparinux vs 4,9% kontrol, p=0,18).
Dari studi ini peneliti menyimpulkan bahwa pasien yang menjalani operasi lumbal elektif yang diberikan profilaksis VTE dengan fondaparinux memiliki insiden DVT simtomatik yang secara signifikan lebih rendah, tanpa peningkatan risiko komplikasi pascaoperasi dibandingkan pasien yang tidak diberikan fondaparinux. Hasil studi ini menunjukkan bahwa fondaparinux berpotensi dan tampaknya dapat dipertimbangkan pada pasien yang akan menjalani operasi lumbal elektif dan memiliki risiko tinggi VTE. Diperlukan studi prospektif lebih lanjut untuk menilai efektivitas fondaparinux sebagai profilaksis VTE pada pasien menjalani operasi lumbal elektif.
Gambar: Ilustrasi (sumber: https://www.herminahospitals.com/id/articles/solusi-atasi-gangguan-tulang-belakang-spine)
Referensi:
1. Fourman MS, Shaw JD, Nwasike CO, et al. Use of Fondaparinux Following Elective Lumbar Spine Surgery Is Associated With a Reduction in Symptomatic Venous Thromboembolism. Global Spine J. 2020;10(7):844-850.
2. Cox JB, Weaver KJ, Neal DW, Jacob RP, Hoh DJ. Decreased incidence of venous thromboembolism after spine surgery with early multimodal prophylaxis: Clinical article. J Neurosurg Spine. 2014;21(4):677-684.