Nyeri abdomen fungsional (functional abdominal pain disorders, FAPD) merupakan salah satu penyakit yang umum ditemukan pada anak-anak, meliputi irritable bowel syndrome (IBS), abdominal migraine, nyeri abdomen fungsional (FAP), dan dispepsia fungsional (FD). FAP dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek ataupun panjang, berupa kelainan psikiatri, depresi, fobia sosial, anxietas, keluhan somatik, dan penurunan kualitas hidup.
Patofisiologi FAP belum diketahui dengan jelas dan diagnosisnya tidak berdasarkan kelainan struktural ataupun biokimia, melainkan hanya dari gejala klinis. Oleh karena itu, terapi FAP menjadi tantangan pada dokter yang mendapatkan kasus anak dengan FAP.
Studi penggunaan sinbiotik pada FAP masih jarang ditemukan. Sinbiotik adalah kombinasi produk prebiotik dan probiotik. Probiotik adalah organisme hidup yang jika dikonsumsi dalam jumlah tertentu dapat memberikan manfaat kesehatan, dan prebiotik adalah makanan tidak dicerna yang membantu pertumbuhan probiotik. Gholizadeh, dkk. (2021) melakukan studi acak terkontrol plasebo tersamar ganda untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan sinbiotik sebagai terapi FAP pada anak.
Sebanyak 67 anak yang terdiagnosis FAP berdasarkan kriteria ROME III usia 4-14 tahun dilibatkan dalam studi ini. Subjek kemudian dibagi menjadi kelompok sinbiotik (n=32) dan kelompok plasebo (n=35). Kelompok sinbiotik mendapatkan suplemen sinbiotik mengandung fructo-oligosaccharides (FOS) sebagai prebiotik dan 7 spesies probiotik, yaitu Lactobacillus casei, Streptococcus thermophilus, Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus rhamnosus, Bifidobacterium breve, dan Bifidobacterium infantis sebanyak 2 sachet per hari selama 4 minggu.
Keluaran primer pada studi ini adalah episode nyeri berkurang setidaknya 50% dan keluaran sekunder yang diinginkan adalah penurunan setidaknya 2 skala nyeri berdasarkan Wong-Baker FACES® Pain Rating Scale, penurunan durasi nyeri setidaknya 50%, dan penurunan jumlah absen di sekolah setidaknya 50%.
Hasil keluaran primer menunjukkan episode nyeri < 1 kali/minggu ditemukan pada 15 anak dan 14 anak (93,3%) berasal dari kelompok sinbiotik (p<0,001). Sebanyak 22 anak (57,9%) dari kelompok sinbiotik mengalami nyeri dengan durasi <5 menit per episode (p=0,007). Selain itu, hasil signifikan juga ditemukan pada parameter derajat keparahan nyeri (p=0,009).
Perbandingan keluaran primer dan sekunder pada kedua kelompok
Selama masa studi 4 minggu, tidak ditemukan adanya absen hari sekolah dan efek samping apapun pada kedua kelompok.
Berdasarkan studi ini, disimpulkan bahwa pemberian suplemen sinbiotik selama 4 minggu signifikan meringankan derajat keparahan, frekuensi, dan durasi nyeri abdomen pada kasus anak dengan FAP tanpa adanya kejadian efek samping.
Gambar: Ilustrasi (Foto oleh freepik)
Referensi:
Gholizadeh A, Mehrabani S, Dooki ME, Ahmadi MH. Effect of a synbiotic on functional abdominal pain in childhood. Caspian J Intern Med. 2021;12(2):194–9.