Detail Article
Peran Multiple Micronutrient pada Fertilitas Wanita
dr. Josephine Herwita
Mar 28
Share this article
aba429f2957032278643e8849bfa3b1d.jpg
Updated 28/Mar/2022 .

Diperkirakan sebanyak lebih dari 70% pasangan di dunia mengalami permasalahan ovulasi yang tidak dapat didiagnosis. Pemenuhan mikronutrien selama mempersiapkan kehamilan disebutkan sebagai salah satu cara. Mikronutrien adalah vitamin dan mineral esensial yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, namun sangat penting dalam proses metabolisme anabolik dan katabolik. 


Nutrisi yang baik diperlukan selama kehamilan, yaitu untuk proses embriogenesis dan pembentukan fetus, dan terutama untuk memperbaiki keluaran kehamilan. Defisiensi mikronutrien selama kehamilan dapat mengakibatkan berbagai komplikasi, walaupun pengaruhnya pada fertilitas wanita tidak diketahui dengan baik. Namun, mikronutrien disebutkan memiliki peranan penting dalam berbagai tahapan fertilitas.


Sufisiensi folat disebutkan penting untuk menjaga kualitas, maturasi, fertilisasi, dan implantasi oosit. Zinc juga disebutkan penting dalam menjaga ovulasi dan siklus menstruasi. Sufisiensi vitamin A juga faktor penting yang memengaruhi kualitas oosit dan proses blastogenesis. Sintesis DNA yang penting untuk pembentukan oosit disebutkan sangat bergantung pada kadar zinc dan beberapa vitamin B. Proses kematian sel atau apoptosis yang berperan dalam atresia folikel dipengaruhi oleh folat dan zinc.


Selain itu, reseptor vitamin D tersebar di seluruh jaringan reproduksi yang menyebabkan vitamin D diperlukan dalam proses reproduksi. Folat, vitamin B, D, dan zat besi juga memiliki mekanisme yang memengaruhi fertilitas, termasuk metabolisme homosistein, inflamasi, stres oksidatif, dan embriogenesis. Stres oksidatif terjadi akibat ketidakseimbangan antara molekul pro-oksidan seperti reactive oxygen species (ROS) dengan pertahanan antioksidan tubuh. Vitamin dan mineral, seperti vitamin A, E, C, zinc, dan folat, diketahui memiliki kemampuan antioksidan yang dapat membantu melawan radikal bebas, serta meningkatkan kemampuan antioksidan dalam tubuh.


Wanita yang kesulitan hamil disebutkan memiliki kandungan mikronutrien yang cenderung lebih rendah. Defisiensi mikronutrien juga meningkatkan risiko wanita mengalami penyakit reproduksi seperti PCOS (polycystic ovarian syndrome) yang dapat menurunkan fertilitas. Selain itu, kemampuan antioksidan pada wanita dengan penyakit reproduksi juga disebutkan lebih rendah. Oleh karena itu, diet yang seimbang sangat penting sejak mempersiapkan kehamilan. Diet yang sehat dan seimbang disebutkan memiliki korelasi positif dengan sufisiensi mikronutrien dan selanjutnya meningkatkan fertilitas. Namun, seringkali sulit untuk memenuhi diet yang ideal, oleh karena itu suplementasi multiple micronutrient (MMN) sebelum konsepsi menjadi rasional dan dapat dilakukan untuk membantu memenuhi kadar mikronutrien, dan terutama meningkatkan fertilitas wanita.


Hingga saat ini, belum ditemukan adanya studi yang melaporkan efek samping signifikan dengan pemberian MMN pada wanita dalam mempersiapkan kehamilan. Laporan yang diterima di antaranya berupa mual ketika mengonsumsi MMN pada kondisi perut kosong, konstipasi, nyeri kepala, dan spotting yang tidak signifikan dibanding plasebo. Namun, perlu diingat hal ini karena pemberian kandungan MMN yang tidak melebihi dosis rekomendasi pada wanita hamil.


Berdasarkan studi ini, disimpulkan bahwa mikronutrien berperan penting dalam fertilitas dan insufisiensi mikronutrien menunjukkan pengaruhnya terhadap kesulitan memperoleh kehamilan. Suplementasi mikronutrien bermanfaat baik pada wanita sehat maupun wanita yang memiliki kesulitan konsepsi. Suplementasi mikronutrien memperbaiki kemampuan reproduksi dengan meningkatkan kecukupan mikronutrien dan meningkatkan pertahanan antioksidan tubuh. Selain itu, studi menunjukkan bahwa penggunaan suplementasi mikronutrien juga relatif sangat aman pada wanita. Oleh karena itu, pemberian mikronutrien merupakan strategi yang baik untuk meningkatkan fertilitas pada wanita.

 


Gambar: Ilustrasi (Foto oleh Nataliya Vaitkevich dari Pexels)

Referensi:

Schaefer E, Nock D. The impact of preconceptional multiple-micronutrient supplementation on female fertility. Clinical Medicine Insights: Women's Health. 2019;12:1179562X19843868.


Share this article
Related Articles