Menurunkan nyeri pasca-operasi, khususnya dengan menggunakan jenis analgetik tertentu dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas perioperatif. Nyeri akut menyebabkan masalah yang dapat mengancam nyawa. Anestesi epidural dengan anestesi lokal, dapat menurunkan respons fisiologi terhadap pembedahan dan juga menghilangkan rasa nyeri. Berbagai macam jenis obat tambahan seperti opioid, epinefrin, klonidin, ketamine, neostigmine, adenosine, midazolam, magnesium, ketorolac, dsb dicoba untuk diberikan secara epidural dengan tujuan untuk meningkatkan efek analgesia dengan meminimalkan efek sampingnya.
Klonidin merupakan agonis adrenergik α2 parsial yang mempunyai efek anti-hiipertensi dan dapat meningkatkan efek anestesi lokal. Efek ini diperoleh melalui mekanisme opioid-independent, merangsang adrenoreseptor α2 sehingga menurunkan transmisi nerural senttral di saraf spinal, dan menghambat pelepasan substansi P. Anestesi dapat diperpanjang ketika klonidin ditambahkan ke dalam anestesi lokal pada blok saraf perifer. Efek analgesik klonidin lebih poten setelah pemberian melalui neuraxial yang mengarah ke spinal. Pemberian klonidin intratekal akan merangsang efek anestesi dan menurunkan kebutuhan dosis anestesi inhalasi dengan efek samping yang minimal.
Berikut suatu penelitian yang bertujuan untuk menilai dan membandingkan onset serta lama anestesia sensorik, paralisis motorik, dan lamanya efek analgesik menggunakan bupivacaine 0,5% dengan klonidin pada pasien yang akan menjalani pembedahan abdominal dan anggota gerak bawah. Desain dan metodenya adalah acak, tersamar dengan jumlah subjek sebanyak 62 pasien. Kemudian subjek dibagi menjadi 2, yaitu kelompok intervensi mendapatkan klonidin dengan dosis 2 µg/kgBB yang ditambahkan ke dalam bupivacaine (n=31) dan kelompok kontrol hanya mendapatkan bupivacaine saja.
Hasilnya menunjukkan pada kelompok intervensi efek analgesik memanjang secara bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol. Tidak ada perbedaan terhadap onset dari sensorik dan blokade motorik. Namun terjadi peningkatan lamanya blokade motorik. Klonidin juga mempunyai efek terhadap sedasi dan hemodinamik.
Gambar: Ilustrasi (sumber: https://www.asahq.org/)
Referensi: Arora P, Joseph J, Upadya M, Bhat S. Epidural Clonidine as an Adjuvant to Local Anesthetic in Lower Abdominal and Lower Limb Surgeries: A Randomised Controlled Study. The Open Anesthesia Journal. 2020;14.