Detail Article

Cadexomer Iodine Efektif Memperbaiki Penyembuhan Luka Kronik

dr. Nugroho Nitiyoso, MBA
Nov 02
Share this article
f19d22c7ffc25d5df78932cab8e30104.jpg
Updated 11/Nov/2021 .

Luka kronik adalah salah satu masalah utama kesehatan pada pasien lanjut usia (lansia), termasuk pasien diabetes. Diperkirakan, sebanyak 25% dari semua pasien diabetes, pernah mengalami ulkus diabetes setidaknya sekali dalam hidupnya.1 Selain itu, adanya infeksi pada luka, yang ditandai oleh adanya biofilm, menjadi salah satu faktor yang mempersulit penyembuhan. Diperkirakan sebanyak 78% luka kronik terdapat biofilm bakteri.2


Cadexomer iodine 0,9% diindikasikan sebagai antimikroba untuk membunuh bakteri, menghancurkan biofilm bakteri dan memperbaiki penyembuhan luka, pada luka kronik misalnya ulkus diabetes. Cadexomer iodine telah banyak diteliti dengan hasil yang baik, maka dr. Woo dan tim dari Kanada, Inggris, dan Australia, melakukan sebuah meta-analisis untuk merangkum evidence penggunaan cadexomer iodine pada ulkus kronik.3


Meta-analisis ini mengevaluasi data dari 13 penelitian yang menggunakan cadexomer iodine pada luka kronik. Dari 13 penelitian, sebanyak 2 penelitian mengevaluasi ulkus diabetic, 1 penelitian mengevaluasi pressure injury, dan 10 penelitian mengevaluasi ulkus vena. Dibandingkan antara cadexomer iodine (CIOD) vs standard of care (SOC). SOC bervariasi antara penelitian, misalnya paraffin gauze atau hydrocolloid dressings.

 

Ada beberapa parameter yang dievaluasi, yaitu: eksudat purulen, nyeri, dan pengecilan ukuran ulkus. Hasilnya:

1.  Cadexomer iodine lebih efektif untuk menurunkan jumlah eksudat purulent (nanah) pada luka dibandingkan dengan standard of care (p < 0,0001).

2.  Cadexomer iodine lebih efektif untuk mengurangi nyeri pada luka dibandingkan dengan standard of care (p < 0,0086).

3.  Cadexomer iodine lebih efektif untuk mempercepat pengecilan ukuran luka dibandingkan dengan standard of care (p < 0,0219).

 

Kesimpulan:

Meta-analisis ini menyimpulkan bahwa penggunaan cadexomer iodine pada luka kronik (ulkus diabetes, ulkus vena, pressure injury) untuk menurunkan produksi eksudat puluren (nanah), mengurangi nyeri dan mempercepat pengecilan ukuran luka.

 


Gambar: Ilustrasi (Photo by cottonbro from Pexels)

Referensi:

1.  Hirsch T, Spielmann M, Zuhaili B,Koehler T, Fossum M, Steinau HU, et al. Enhanced susceptibility to infections in a diabetic wound healing model. BMC Surg. 2008;8:5.

2.  Malone M, Bjarnsholt T, McBain AJ, James GA, Stoodley P, Leaper D, et al. The prevalence of biofilms in chronic wounds: A systematic review and meta-analysis of published data. J Wound Care 2017;26(1):20-5.

3.  Woo K, Dowsett C, Costa B, Ebohon S, Woodmansey EJ, Malone M. Efficacy of topical cadexomer iodine treatment in chronic wounds: Systematic review and meta-analysis of comparative clinical trials. Int Wound J . 2021;18(5):586-97.


Share this article
Related Articles
Related Products
6c0d160afc7a8aa65b9bb5f5d4d2e98d.jpg
31725eb2815ae3a8428cb8c7cc5d7f49.jpg
f8542d12c739ca676e2027f605a3d22b.jpg
80274fb87695856c0d83edfec24fc761.jpg
91d25b4385d0fb6a4a8d41a5511a89c3.jpg
cf1da69ebd1116c86d6034cd26156209.jpg
029ea1318568fe134801c4aa8a7bd60b.jpg
de008ea8beb1d59b3b7f4622fbe07048.jpg
b206aa97a3b80852f956fb5866874ff6.jpg
4c02ef4642cb68191b1263183280b67c.jpg