Selama krisis COVID-19, cukup banyak memberikan dampak terhadap kehidupan manusa, dan vaksin saat ini bisa dianggap sebagai sesuatu yang dapat merubah kondisi ini. Namun saat ini berkembang isue, salah satunya yang menyebutkan bahwa vaksin virus corona mengubah DNA manusia.
Organisasi Kesehatan Dunia adalah yang pertama menanggapi pernyataan ini dengan penjelasan bahwa Teknologi vaksin mRNA COVID-19 telah diuji secara ketat untuk keamanan, dan uji klinis telah menunjukkan bahwa vaksin mRNA memberikan respons kekebalan yang tahan lama. Teknologi vaksin mRNA telah dipelajari selama beberapa dekade, termasuk dalam konteks vaksin terhadap virus Zika, rabies dan influenza. vaksin mRNA bukan vaksin virus hidup dan tidak mengganggu DNA manusia.
Pendapat para ahli tentang topik ini juga dipublikasikan di portal BBC Serbia, seperti yang dinyatakan dalam artikel berikut: "Menyuntikkan RNA ke seseorang tidak berpengaruh terhadap DNA sel manusia,” kata Profesor Jeffrey Alond dari Universitas Oxford. Ia bekerja dengan menginstruksikan tubuh untuk memproduksi protein yang terdapat pada permukaan virus corona. Sistem kekebalan kemudian belajar bagaimana mengenali dan memproduksi antibodi terhadap protein itu.”
Selain itu juga pendapat ahli dari Clinical Centre of Montenegro (KCCG), disebutkan bahwa: Bahan penyusun vaksin virus corona ini berbasis asam ribonukleat (RNA), dan ketika masuk ke dalam tubuh tidak menembus inti sama sekali, sehingga tidak berpeluang bersentuhan dengan bahan turun-temurun yang terkandung dalam vaksin tersebut. saya t; Oleh karena itu, kami menyimpulkan bahwa vaksinasi tidak akan membahayakan tubuh, terutama dalam hal mengubah struktur rantai DNA. Dr. Vladimir Jovanovic from KCCG
Gambar: Ilustrasi (Sumber: https://www.sciencemag.org/news/2015/03/humans-may-harbor-more-100-genes-other-organisms)
Referensi: Bojana Zizic. The COVID-19 vaccine does not change human DNA. Internet Cited: 19/7/2021. From: https://www.unicef.org/montenegro/en/stories/covid-19-vaccine-does-not-change-human-dna
