Detail Article
Suplemen Nutrisi Oral Mempertahankan Status Gizi, Fungsi Hati, dan Saluran Cerna Pasien Sirosis Hati
dr. Dedyanto Henky Saputra
Apr 20
Share this article
cccd8680ac05e11e2b405d52a3bfc69e.jpg
Updated 20/Apr/2021 .

Pasien penyakit hati kronik, terutama dengan sirosis dekompensasi, biasanya terjadi penurunan berat badan dan massa otot serta mengalami malnutrisi energi protein, yang sering menyebabkan sarkopenia. Pada penyakit hati kronik, malnutrisi protein-kalori yang berat memengaruhi regenerasi hati setelah operasi reseksi hati. Suplemen nutrisi oral (ONS) perioperatif pada pasien dengan gangguan fungsi hati bermanfaat dalam menjaga fungsi imun dan integritas saluran pencernaan. 


Panduan ESPEN mendorong penggunaan ONS jika pasien tidak dapat menerima asupan oral yang memadai. Penilaian status gizi dilakukan dengan mengukur massa otot melalui teknik USG (ultrasonografi) agar lebih mudah dan ekonomis.

Suatu penelitian menilai dampak ONS pasca-operasi dini pada pasien sirosis dengan malnutrisi yang menjalani reseksi hati melalui evaluasi dengan USG untuk massa dan perubahan morfologi otot anterior tibialis (AT) dan rektus femoris (RF). Penelitian juga mengevaluasi dampak ONS pada fungsi hati, komplikasi infeksi, dan hasil klinis.


Sejumlah 43 pasien hati dewasa dengan malnutrisi yang menjalani reseksi hati mayor direkrut dalam penelitian ini. Selanjutnya subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok untuk mendapatkan 2 perlakuakn yang berbeda:

·  Pada kelompok diet konvensional (CD/conventional diet), pasien diberi air putih pada hari pasca-operasi (POD) 0 dan diet lunak rutin dimulai dari POD 1.

·  Pada kelompok ONS, formula enteral komersil dimulai dari POD 1 selama 7 hari pasca-operasi, dengan target akhir dapat memenuhi asupan 35-40 kkal/kg dan 1,2-1,5/kg protein per hari.

Penilaian USG dari otot RF dan AT dilakukan sebelum operasi dan pada POD 3 dan 7, termasuk diameter anterior-posterior (AP), diameter lateral-lateral (LL), dan area lintang (CSA/cross sectional area). Ekogenisitas otot ditentukan oleh skala Heckmatt (1 sampai 4), semakin tinggi nilainya maka semakin buruk karena gejala miopati semakin berat. Kondisi klinis dari pasien juga diobservasi.

 

Hasilnya adalah sebagai berikut:

1. Dibandingkan kelompok CD, konsumsi ONS dapat memelihara karakteristik RF dan AT (diameter AP dan LL dan CSA) saat pengukuran pada POD 3 dan 7.

2. Skala Heckmatt meningkat secara signifikan pada POD 3 dan 7 pada kelompok CD dibandingkan dengan kelompok ONS.

3. Baik total protein dan tingkat albumin pada POD 3 (p = 0,02 dan 0,03) dan 7 (p=(0,05 dan 0,04) secara signifikan lebih rendah pada kelompok CD dibandingkan dengan kelompok ONS.

4. Serum fosfat secara signifikan lebih rendah pada POD 7 pada kelompok ONS dibandingkan pada kelompok CD (p = 0,04).

5. Ada penurunan yang signifikan dalam lama rawat ICU (p=0,045) dan waktu untuk dapat mengalami flatus/buang angin (p=0,00) (jam) pada kelompok ONS dibandingkan dengan kelompok CD.

 

Dari penelitian ini terlihat bahwa pemberian ONS pada pasien sirosis hati yang menjalani reseksi hati dapat mempertahankan massa otot dan ekogenisitas RF dan AT, lama rawat di ICU, serta fungsi hati dan pemulihan fungsi saluran cerna yang lebih baik.


Gambar: Ilustrasi  (Image by freepik - www.freepik.com)

Referensi:

Ibrahim ES, Houseni M. Oral nutritional supplements (ONSs) for cirrhotic patients undergoing liver resection assessed by ultrasound measurement of rectus femoris and anterior tibialis muscles thickness. Randomized clinical trial. Saudi J Anaesth 2021;15:116-22.


Share this article
Related Articles