Detail Article

Penggunaan Antikoagulan Oral pada Pasien Sirosis dan Fibrilasi Atrium, Apa Manfaatnya?

dr. Jane Cherub
Mar 19
Share this article
c99cdc255e6b18db650bd6ed00b82168.jpg
Updated 18/Mar/2021 .

Disfungsi sintetik hati yang terkait dengan sirosis kini diyakini mengakibatkan penurunan produksi faktor pro- dan anti-koagulan yang menghasilkan keseimbangan koagulasi relatif, yang dapat mengakibatkan trombosis atau perdarahan, tergantung pada stres fisiologis atau situasi klinis spesifik. Dari studi, pada pasien sirosis dan fibrilasi atrium, warfarin dan DOACs dikaitkan dengan penurunan semua penyebab kematian. 


Serper, et al, melakukan studi longitudinal retrospektif yang menyelidiki efek antikoagulasi (AC) dengan warfarin dan direct oral anticoagulant (DOAC) pada kematian semua penyebab dan dekompensasi hati serta stroke iskemik, kejadian kardiovaskular mayor (major adverse cardiovascular events/MACE), trombosis splanknikus, dan perdarahan dalam kelompok dengan sirosis dan fibrilasi atrium.

 

Studi menggunakan data nasional dari US Veterans dengan sirosis di 128 pusat kesehatan termasuk pasien sirosis dengan insiden fibrilasi atrium dari 1 Januari 2012 hingga 31 Desember 2017 yang diikuti hingga 31 Desember 2018. Untuk menilai efek antikoagulan terhadap hasil, para peneliti menerapkan pencocokan propensity-score (PS) dan marginal structural models (MSM) untuk memperhitungkan perancu oleh indikasi dan perancu yang bergantung pada waktu.

 

Total peserta 2.694 veteran sirosis dengan fibrilasi atrium (n = 1.694 dan n = 704 dalam kelompok warfarin dan DOAC setelah pencocokan PS) dengan median 4,6 tahun untuk masa tindak lanjutnya. Temuan studi ini:

- Kematian semua penyebab lebih rendah dengan warfarin dibandingkan tanpa antikoagulan dan DOAC dibandingkan tanpa antikoagulan.

- Dalam model MSM, warfarin dan DOAC dikaitkan dengan penurunan stroke iskemik.

- Dalam analisis sekunder, dijumpai perdarahan lebih rendah dengan DOAC dibandingkan dengan warfarin.


Tabel. Tingkat insidens dari kematian semua penyebab, dekompensasi hati, stroke iskemik, major adverse cardiovascular events (MACE), trombosis splanknik dan perdarahan dalam kohort Intention-to-Treat Propensity-Matched

Ket.: CTP: Child-Turcotte-Pugh, DOAC: direct oral anticoagulant, DVT:deep vein thrombosis, PE: pulmonary embolism, MACE: major adverse cardiovascular event

Tingkat kejadian per 100 person-years masa tindak lanjut

 

(Pendarahan didefinisikan sebagai: penurunan hemoglobin ≥ 2 gram per desiliter pada 2 tes laboratorium berturut-turut, kode ICD ‐ 9 ‐ CM / ICD-10-CM untuk perdarahan intrakranial termasuk stroke hemoragik, rawat inap yang membutuhkan transfusi sel darah merah, atau kode diagnosis perdarahan gastrointestinal, hemartrosis, perdarahan lainnya pada posisi pertama.)

 

Kesimpulan

Dari studi ini, pada pasien sirosis dan fibrilasi atrium, warfarin dan DOACs dikaitkan dengan penurunan semua penyebab kematian. Warfarin terkait dengan lebih banyak perdarahan dibandingkan tanpa antikoagulan. DOAC memiliki insidens perdarahan yang lebih rendah dibandingkan dengan warfarin dalam analisis eksplorasi. Penelitian prospektif lanjutan diperlukan untuk konfirmasi kaitan ini.

 

Gambar: Ilustrasi (<a href='https://www.freepik.com/vectors/background'>Background vector created by macrovector)

Referensi:

Serper M, Weinberg EM, Cohen JB, Reese PP, Taddei TH, Kaplan DE. Mortality and hepatic decompensation in patients with cirrhosis and atrial fibrillation treated with anticoagulation. Hepatology 2021;73(1):219-32. doi: 10.1002/hep.31264.



Share this article
Related Articles