Detail Article

L-Carnitine Meningkatkan Fungsi Jantung Pasien Kardiomiopati Dilatasi

dr. Martinova Sari Panggabean
Mar 03
Share this article
e1313b0fb316e8a73d1ad1d48d387d5e.jpeg
Updated 25/Feb/2021 .

Menurut penelitian, disfungsi jantung secara signifikan terkait dengan metabolisme abnormal asam lemak dalam sel miokardium, sementara L-Carnitine berpartisipasi dalam ß-oksidasi asam lemak dalam kardiomiosit. Suplementasi L-Carnitine eksogen berpotensi merangsang metabolisme asam lemak dan glukosa dalam sel miokardium dan meningkatkan fungsi miokardium.

Belakangan ini, berbagai penelitian telah dilakukan untuk menilai efek L-Carnitine terhadap pasien kardiomiopati dilatasi. Studi metaanalisis terbaru dilakukan oleh Weng, dkk. untuk mengevaluasi efikasi terapi L-Carnitine terhadap pasien kardiomiopati dilatasi. Metanalisis ini melibatkan 23 studi RCT dengan jumlah pasien sebanyak 1.455 orang. Semua studi membandingkan efikasi terapi L-Carnitine jika diberikan bersama terapi konvensional atau dengan hanya terapi konvensional saja (ACE inhibitor, antagonis reseptor angiotensin II (ARB), β-blockers, antagonis aldosteron, diuretik, atau digoksin). Semua studi dipublikasikan antara tahun 2006 dan 2019. Ukuran sampel penelitian berkisar antara 29 sampai 120 pasien.


Dosis L-Carnitine yang digunakan dalam metanalisis ini adalah bervariasi yaitu pada 3 studi menggunakan dosis 50-100 mg/kg setiap hari selama 1 tahun, atau dengan injeksi intravena selama 14 hari. Dalam 20 studi, L-Carnitine diberikan melalui injeksi intravena atau diubah menjadi pemberian oral setelah injeksi. Dosis L-Carnitine berkisar dari 1-6 gr/hari selama 10-28 hari melalui injeksi intravena, atau melalui injeksi intravena selama 14 hari kemudian diubah menjadi pemberian peroral selama 2 sampai 6 bulan.


Outcome yang dievaluasi adalah:

-  Efikasi keseluruhan: menurut klasifikasi NYHA, dianggap efektif apabila pasien mengalami perbaikan kelas NYHA.

-  Fraksi ejeksi ventrikel kiri/left ventricular ejection fraction (LVEF): LVEF adalah parameter penilaian disfungsi sistolik yang banyak digunakan. Penurunan LVEF dikaitkan dengan perburukan fungsi jantung.

-  Curah jantung/cardiac output (CO).

-  Diameter ventrikel kiri saat akhir diastolik/left ventricular end-diastolic diameter (LVEDD).

-  Kadar peptida natriuretik otak/brain natriuretic peptide (BNP): Kadar tinggi BNP yang persisten merupakan prediktor kuat terhadap risiko kematian, transplantasi, atau rawat inap pasien kardiomiopati dilatasi.

-  Kadar transforming growth factor-beta (TGF-β1): TGF-β1 memainkan peran penting dalam hipertrofi sel miokard dan pertumbuhan interstisial jantung. Peningkatan kadar TGF-β1 terjadi pada kardiomiopati dilatasi.


Hasil yang diperoleh dalam metaanalisis ini adalah:

  • Terdapat peningkatan efikasi keseluruhan yang signifikan pada pasien yang mendapatkan L-Carnitine dibandingkan kontrol (RR=1,28, 95% CI (1,21-1,36), p<0,0001).
  • LVEF/fraksi ejeksi ventrikel kiri meningkat secara signifikan pada pasien yang menerima terapi L-Carnitine dibandingkan pada kelompok kontrol (MD=6,16%, 95% CI (4,50-7,83), p<0,0001).
  • Terjadi peningkatan curah jantung/CO yang signifikan pada pasien yang mendapatkan L-Carnitine dibandingkan kontrol (MD=0,88 L/menit, 95% CI (0,51-1,25), p<0,0001).
  • Terapi L-Carnitine secara signifikan menurunkan dimensi ventrikel kiri saat akhir diastolik/LVEDD (MD=−2, 53, 95% CI [-3,95, -1,12], p=0,0005).
  • Terapi L-Carnitine secara signifikan menurunkan kadar BNP (SMD=−1,71 ng/L, 95% CI [-3,02, -0,40], p=0,01).
  • Terapi L-Carnitine secara signifikan menurunkan kadar TGF-β1 (MD=−56,78 ng/L, 95% CI [-66,02, -47,53], p<0,0001).


Metaanalisis ini menunjukkan bahwa L-Carnitine meningkatkan LVEF, CO, dan efikasi keseluruhan serta menurunkan LVEDD, BNP, dan TGF-ß1 pada pasien kardiomiopati dilatasi. Sebagai kesimpulan, L-Carnitine efektif digunakan sebagai terapi adjuvan pada pasien kardiomiopati dilatasi serta berpotensi memperbaiki gejala klinis dan meningkatkan fungsi jantung. Penambahan L-Carnitine pada pengobatan konvensional pasien kardiomiopati dilatasi memiliki potensi yang menjanjikan dalam mencapai manfaat klinis terapi pasien kardiomiopati dilatasi. (MSP)


Gambar: Ilustrasi (www.pexels.com)

Referensi:

Weng Y, Zhang S, Huang W, Xie X, Ma Z, Fan Q. Efficacy of L-Carnitine for Dilated Cardiomyopathy: A Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials. Biomed Res Int. 2021;2021:9491615.

Share this article
Related Articles