Semakin banyaknya pasien yang sembuh dari COVID-19, kemudian muncul pertanyaan, berapa lama imunitas akan bertahan pada pasien yang sembuh dari COVID-19? Secara umum, imunitas dapat dinilai melalui 2 parameter utama, yaitu: antibodi dan sel B memori.
Antibodi, terutama immunoglobulin G (IgG), akan dihasilkan oleh sel B pada pasien COVID-19, sebagai respons imun dan bekerja dengan cara berikatan dengan virus SARS-CoV-2. Setelah pasien sembuh, maka sel B akan berubah menjadi sel B memori dan berhenti memproduksi antibodi, yang akan dengan cepat menghasilkan antibodi jika terinfeksi lagi oleh COVID-19.
Penelitian yang dilakukan oleh dr. Dan dan tim dari Amerika Serikat yang dipublikasi di BioRxIV pada November 2020 membahas hal ini. Penelitian kohort pada 185 pasien COVID-19 diikuti selama lebih dari 6 bulan, dan dievaluasi 2 parameter utama, yaitu kadar antibodi IgG serta jumlah sel B memori.
Hasilnya didapatkan kadar antibodi meningkat secara bermakna pada 20 hari pertama sejak infeksi lalu stabil hingga hari ke-40 kemudian menurun dengan rata2 waktu paruh 140 hari.
Uniknya, hal yang berbeda ditemukan pada jumlah sel B memori, jumlah sel B memori justru terus mengalami peningkatan, selama 150 hari sejak infeksi kemudian stabil hingga 8 bulan masa follow-up. Fungsi sel B memori adalah apabila pasien terpapar lagi oleh virus COVID-19 maka sel B memori sudah mempunyai ingatan infeksi COVID-19 sebelumnya, sehingga memberikan respons yang lebih cepat.
Kesimpulannya, imunitas pasien yang sembuh dari COVID-19 berpotensi bertahan lebih dari 6 bulan, karena jumlah sel B memori yang meningkat selama 5 bulan pertama, lalu stabil hingga bulan ke-8, meskipun kadar antibodI cenderung turun. Sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan yang mengevaluasi bagaimana respons imun pasien yang terinfeksi covid-19 kedua kalinya.
Gambar: Ilustrasi
Referensi:
Dan JM, Mateus J, Kato Y, Hastie KM, Yu ED, Faliti CE, et al. Immunological memori to SARS-CoV-2 assessed for up to eight months after infection. bioRxiv. 2020. 18;2020.11.15.383323.