Detail Article
Penggunaan Mycophenolate Mofetil Sebagai Lini Ke-2 Untuk Autoimmune Hepatitis, Berikut Hasil Meta-analisis
dr. Laurencia Ardi
Des 02
Share this article
99894c505ca067889203dacbbf34c7cd.jpeg
Updated 02/Des/2020 .

Autoimmune hepatitis (AIH) merupakan penyakit peradangan hati kronik yang terjadi akibat kerusakan sistem imunoregulasi, sehingga memicu autoreaktivitas sel T dan kerusakan sebagian dari hepatosit. Pilihan terapi pertama khusus untuk AIH adalah kombinasi kortikosteroid dan azathioprine. Tujuan terapi adalah untuk mencapai remisi lengkap, yang didefinisikan oleh The American Association for the Study of Liver Diseases (AASLD) sebagai normalisasi aminotransferase serum, bilirubin dan gamma globulin, dan sampai hilangnya gejala dan pemeriksaan jaringan hepatic yang normal. Namun, sedikitnya 20% pasien mempunyai outcome yang sub-optimal dengan terapi konvensional. 

Mycophenolate mofetil (MMF) sering digunakan sebagai rescue terapi pada pasien dengan terapi konvensional intoleran dan non-responsif. Namun, sebagian besar bukti penggunaan MMF dari penelitian retrospektif yang kecil, tanpa adanya rekomendasi guidelines khusus. Meta-analisis sebelumnya yang terdiri dari 8 penelitian tetapi tidak menilai kecepatan respons biokimia. Oleh karena itu, dilakukan sistematik review dan penelitian meta-analisis ini dengan tujuan untuk menilai efektivitas dan keamanan MMF sebagai pilihan terapi kedua pada pasien dengan autoimmune hepatitis. 


Penelitian meta-analisis ini mengumpulkan data dari database MEDLINE, EMBASE, Cochrane dan didapatkan 12 penelitian (n=397) yang memenuhi kriteria inklusi. Pasien diikuti selama 34 minggu dengan rentang dosis MMF 0,5-4 g/hari. Hasilnya menunjukkan bahwa respons rate MMF 0,58 (95% CI 0,54‐0,63), efek samping 0,14 (95% CI 0,11‐0,17), dan penghentian obat akibat efek samping 0,08 (95% CI 0,06‐0,11). Sedangkan respons rate terhadap MMF akibat intoleransi dengan terapi standar sebesar 0,82 (95% CI 0,77‐0,87) dan untuk yang tidak respon terhadap terapi standar sebesar 0,32 (95% CI 0,24‐0,39).



Silakan baca juga: Kamyfet, berisi mycophenolate mofetil yang merupakan ester 2-morpholinoethyl dari asam mycophenolate (MPA)

Image: Ilustrasi (sumber: https://news.detik.com)

Referensi: Santiago P, Schwartz I, Tamariz L, Levy C. Systematic review with meta‐analysis: mycophenolate mofetil as a second‐line therapy for autoimmune hepatitis. Aliment Pharmacol Ther. 2019;1–10.


Share this article
Related Articles