Kebanyakan pasien PGK (Penyakit Ginjal Kronis) menderita penyakit vaskuler, mulai dari disfungsi endothelial pada stadium awal sampai pengerasan pembuluh darah dan kalsifikasi arteri. Penyebabnya multifaktorial meskipun disertai inflamasi kronik dan gangguan hormonal pada mineralisasi tulang, dengan defisiensi vitamin D, hiperparatiorid sekunder, kadar fosfat yang tinggi.
Dari penelitian in vitro menunjukkan bahwa vitamin D dapat memperbaiki fungsi endotel dengan menurunkan stress oksidatif dan meningkatkan nitric oxide (NO). Fungsi endotel dinilai dengan menggunakan flow mediated vasodilation (FMD).
Vitamin D menunjukkan efek anti-inflamasi dan anti-oksidatif. Vitamin D juga mengatur ekspresi dari renin dan dapat menjadi salah satu pilihan terapi pada pasien PGK. Meta-analisis terbaru menunjukkan bahwa vitamin D berpengaruh terhadap albuminuria/proteinuria sisa, kemungkinan juga pada blockade RAAS yang mempunyai efek anti-inflamasi, seperti down-regulation TGF-beta, downregulation ekspresi gen renin, dan bekerja secara sinergi dengan reseptor AT1.
Berdasarkan penelitian meta-analisis pemberian vitamin D selama 12-16 minggu pada pasien PGK stadium 3-4 dapat memperbaiki fungsi endotel. Vitamin D mempunyai efek positif pada penyakit vaskuler pasien PGK. [LAI]
Image: Ilustrasi
Referensi:
1. Lundwall K, Jacobson SH, Jörneskog G, Spaak J. Treating endothelial dysfunction with vitamin D in chronic kidney disease: a meta-analysis. BMC Nephrology 2018;19:247.
2. Leonard O, Spaak J, Goldsmith D. Regression of vascular calcification in chronic kidney disease - feasible or fantasy? A review of the clinical evidence. Br J Clin Pharmacol. 2013;76(4):560–72.