Mother to Child Transmission (MTCT) meliputi infeksi perinatal dimulai sejak 28 minggu kehamilan hingga 28 hari setelah melahirkan. Pada cakupan lebih luas MTCT mecakup seluruh transmisi Hepaitits B Virus sejak sebelum lahir, saat dilahirkan hingga balita. Transmisi virus hepatitis B dapat terjadi saat pre-natal (sebelum kelahiran), natal (saat lahir), dan post-natal (setelah kelahiran).
Rekomendasi untuk menurunkan MTCT adalah dengan skrining HBsAg pada semua ibu hamil termasuk yang mendapat imunisasi hepatitis B sebelumnya, melakukan imunisasi hepatitis B antigen tunggal ditambah dengan HBIg (Hepatitis B Imunoglobulin) dalam 12 jam setelah persalinan untuk bayi yang lahir dari ibu dengan HBsAg positif dan upaya untuk menurunkan viral load ibu.
Pada penelitian dilakukan pemberian anti-hepatitis B seperti lamivudine, telbivudine, dan tenofovir. Dari 6 agen, belum ada satu pun yang disetujui untuk digunakan pada ibu hamil. Hanya telbivudine dan tenofovir termasuk kategori B.
Hingga saat ini belum ada rekomendasi formal dalam pemilihan antviral tersebut pada ibu hamil. Pemberiannya harus tetap berdasarkan pertimbangan klinis ibu dan risiko efek teratogenik agen-agen tersebut, waktu pemberian pada trimester akhir dan monitoring klinis.
Silakan baca juga: Konsumsi Obat Entecavir untuk Pasien Hepatitis B Kronik, Bagaimana Efektivitasnya?
Image: Ilustrasi (https://medlineplus.gov/hepatitisb.html)
Referensi:
1. Lamberth JR, Reddy SC, Pan JJ, Dasher KJ. Chronic hepatitis B infection in pregnancy. World Journal of Hepatology. 2015; 7(9): 1233-37
2. Navabakhsh B, Mehrabi N, Estakhri A, Mohamadnejad M, Poustchi H. Hepatitis B Virus Infection during Pregnancy: Transmission and Prevention. Middle East Journal of Digestive Diseases. 2011; 3(2): 92-102
3. Tran TT. Hepatitis B Virus in Pregnancy. Clinical Liver Disease. 2013; 2(1): 29-33
