Isoflavon dapat berikatan dengan reseptor ERα dan ERβ, yang berinteraksi dengan keratinosit dan fibroblas di kulit, oleh karena itu dapat mendorong penyembuhan luka, mendorong proliferasi sel, bertindak sebagai antioksidan, dan menggunakan sifat anti-inflamasi dan anti-kanker. Di kulit, isoflavon dan fitoestrogen lainnya telah terbukti meningkatkan konsentrasi asam hialuronat.

Isoflavon kedelai juga mengandung inhibitor protease serin yang memediasi fagositosis melanosom yang dimediasi reseptor-2 yang diaktifkan protease oleh keratinosit, sehingga meminimalkan transfer pigmen melanin ke keratinosit di sekitarnya di kulit.

Dalam kultur sel dan penelitian pada hewan, isoflavon kedelai telah terbukti melindungi kematian sel yang berhubungan dengan ultraviolet tipe B, eritema, disfungsi barier kulit, dan penurunan enzim katalase antioksidan alami kulit. Isoflavon kedelai juga mengurangi hiperpigmentasi kulit melalui pengurangan transfer melanin dari melanosit ke keratinosit. Bukti in vitro menunjukkan bahwa peptida yang berasal dari kedelai menyerupai dengan peptida yang berasal dari kolagen dalam menstimulasi sintesis kolagen pada fibroblas kulit. Wanita pasca-menopause lebih rentan terhadap penuaan wajah karena pergeseran keseimbangan hormon dan penurunan sintesis kolagen sehingga menjadikannya sebagai target penelitian.

Rizzo J, Min M, Adnan S, Afzal N, Maloh J, Chambers CJ, et al. Soy protein containing isoflavones improves facial signs of photoaging and skin hydration in postmenopausal women: Results of a prospective randomized double-blind controlled trial. Nutrients 2023;15:4113. https://doi.org/10.3390/nu15194113.

Penelitian prospektif acak terkontrol tersamar ganda selama 6 bulan dilakukan terhadap 44 wanita pasca-menopause (semuanya dengan tipe kulit Fitzpatrick 1, 2, dan 3) yang secara acak menerima suplemen minuman yang terbuat dari protein kasein atau 30 g/hari bubuk protein kedelai yang mengandung 50 mg isoflavon setiap hari. Pemeriksaan fotografi wajah beresolusi tinggi digunakan untuk mengukur derajat keparahan keriput dan pigmentasi pada 0, 8, 16, dan 24 minggu. Pengukuran biofisik kulit juga dilakukan termasuk untuk menilai hidrasi kulit dan produksi sebum.

Hasilnya:

· Dibandingkan nilai baseline, derajat keparahan kerutan rata-rata menurun pada kelompok intervensi Soy pada minggu ke-16 dan minggu ke-24 masing-masing sebesar 5,9% dan 7,1%.

· Dibandingkan dengan kelompok kontrol, rata-rata derajat keparahan kerutan pada kelompok Soy menurun secara signifikan pada minggu ke-16 dan minggu ke-24.

· Pada kelompok Soy intensitas pigmen wajah menurun -2,5% (p <0,05) pada minggu ke-24. Tidak ada perubahan yang signifikan pada kelompok kasein.

· Dibandingkan nilai baseline, hidrasi kulit pada kelompok Soy meningkat secara signifikan sebesar 39% dan 68% pada pipi kiri dan kanan, masing-masing pada minggu ke-24.

· Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam produksi sebum.

Kesimpulan:

Dari penelitian ini didapatkan bahwa suplementasi protein Soy dengan kandungan isoflavonnya dapat memperbaiki kondisi photoaging kulit, termasuk keriput dan dispigmentasi, dan meningkatkan hidrasi kulit pada wanita pasca-menopause dengan tipe kulit Fitzpatrick I, II, dan III.

Gambar: Ilustrasi (Sumber: jcomp-Freepik)

Referensi:

Rizzo J, Min M, Adnan S, Afzal N, Maloh J, Chambers CJ, et al. Soy protein containing isoflavones improves facial signs of photoaging and skin hydration in postmenopausal women: Results of a prospective randomized double-blind controlled trial. Nutrients 2023;15:4113. https://doi.org/10.3390/nu15194113.