Detail Article
Suplementasi Nutrisi Oral Memperbaiki Status Gizi pada Penitipan Harian (Daycare) Lanjut Usia
dr. Dedyanto Henky Saputra, M. Gizi
Apr 09
Share this article
020192d03a9153673385781fe829b605.jpg
Updated 09/Apr/2024 .

Lanjut usia (lansia) merupakan kelompok usia yang berisiko mengalami masalah gizi, dengan jenis malnutrisi energi protein yang paling banyak terjadi yang seringkali membutuhkan perawatan. 


Lansia dengan malnutrisi rentan mengalami frailty, suatu kondisi yang terkait dengan kejadian jatuh, patah tulang, rawat inap, dan sarkopenia. Bahkan dengan makanan yang teratur sekalipun, lansia di lokasi penitipan lansia harian (daycare) tetap berisiko mengalami malnutrisi. Malnutrisi tidak hanya meningkatkan risiko penurunan fungsi kognitif, tetapi juga menurunkan angka harapan hidup.

 

Suatu penelitian dilakukan bertujuan menganalisis efek suplementasi nutrisi oral (oral nutritional supplement/ONS) terhadap perubahan status gizi, sarkopenia, dan prognosis secara keseluruhan pada lansia di lokasi daycare, dengan membandingkan hasil antara kelompok yang menerima ONS dan kelompok kontrol (RC/routine care).

 

Penelitian ini menilai risiko malnutrisi dengan menggunakan Formulir Mini Nutritional Assesment berbasis website. Lansia yang diidentifikasi sebagai atau berisiko malnutrisi dievaluasi untuk mengetahui perubahan status gizi dengan atau tanpa ONS. Parameter primer yang dinilai adalah perubahan berat badan pada 3 dan 6 bulan dibandingkan dengan kondisi awal (baseline), sedangkan parameter sekunder adalah perubahan indeks massa tubuh (IMT), kekuatan genggaman, dan lingkar betis pada 3 dan 6 bulan, serta persentase jumlah subjek yang terus mengonsumsi ONS hingga enam bulan dibandingkan dengan baseline.

 

Hasilnya:

· Dari 507 subjek, 138 (27,2%) lansia berisiko atau mengalami malnutrisi.

· Jumlah lansia yang mengalami dropout penelitian adalah 20,0% (7/35) untuk kelompok ONS dan 40,0% (10/25) untuk kelompok RC.

· Di antara 29 lansia dengan perubahan berat badan yang terukur setelah 6 bulan, 19 lansia berasal dari kelompok ONS dan 10 lansia lainnya merupakan kelompok RC. Kelompok ONS menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam berat badan, indeks massa tubuh (IMT), lingkar betis, dan kekuatan genggaman. Sebaliknya, kelompok RC tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam berat badan, IMT, atau kekuatan genggaman, dengan penurunan kekuatan gengaman dan lingkar betis.

· Pada kelompok ONS, 52,6% (10/19) lansia mengonsumsi lebih dari 400 kkal/hari dan 84,2% lansia tersebut dapat mempertahankan asupan ini selama 3 bulan.

 

Kesimpulan:

Penitipan lansia harian merupakan salah satu tempat dengan insiden dan risiko malnutrisi yang tinggi. Pemberian ONS direkomendasikan karena dapat memperbaiki berat badan, IMT, dan lingkar betis sekaligus mengurangi risiko masuk panti jompo, rawat inap di rumah sakit, dan kematian

 


Gambar: Ilustrasi (Sumber: master1305-Freepik)

Referensi:

Takano H, Kamada Y, Ichikawa M, Yoshida S. Prospective observational study of nutritional status and oral supplement utilization in users of an elderly daycare service, employing a web-based Mini Nutritional Assessment Form (MNA plus). Front Nutr. 2024;11:1375592. doi: 10.3389/fnut.2024.1375592. PMID: 38505267; PMCID: PMC10948603.


Share this article
Related Articles