Detail Article
Perbandingan Phenylephrine vs Norepinephrine pada Pasien Syok Sepsis dengan Atrial Fibrillation
dr. Laurencia Ardi
Apr 04
Share this article
93918b48d529fa6754b80fd60ba20963.jpg
Updated 04/Apr/2024 .

Atrial fibrillation (AF) merupakan aritmia yang sering ditemukan pada pasien dengan sepsis. Atrial fibrillation pada sepsis dapat disebabkan karena adanya ketidakseimbangan elektrolit, disfungsi autonomi, dan inflamasi. Pasien AF dengan sepsis seringkali membutuhkan vasopressor dan hal ini dapat menyebabkan terjadinya perburukan dari aritmianya. 


Berdasarkan guidelines dari Surviving Sepsis Campaign tahun 2021 direkomendasikan vasopressor lini pertama adalah norepinephrine, sedangkan efek kronotropik dan agonis aritmogenik β-1 dari norepinephrine ini harus dihindari pada pasien dengan AF. Oleh karena itu, phenylephrine yang merupakan vasopressor tanpa adanya efek pada β-agonis dapat menjadi pertimbangan karena efeknya yang dapat menurunkan denyut jantung.

 

Suatu penelitian dilakukan untuk membandingkan efek pemberian awal antara phenylephrine vs norepinephrine terhadap denyut jantung pada pasien sepsis dengan AF. Metodenya adalah kohort dengan menggunakan database yang mengidentifikasi pasien sepsis dengan AF dan mendapatkan phenylephrine atau norepinephrine. Subjek yang memenuhi kriteria sebanyak 901 pasien yang mendapatkan phenylephrine dan 946 pasien yang mendapatkan norepinephrine. Parameter yang dinilai adalah perbedaan denyut jantung antara kedua kelompok tersebut pada 1 jam dan 6 jam pertama setelah pemberian phenylephrine atau norepinephrine. Parameter sekundernya adalah konversi ke sinus rhythm, bradikardia, durasi penggunaan vasopressor, lama tinggal di ICU dan RS, mortalitas di RS.

 

Hasilnya menunjukkan pada pasien yang mendapatkan phenylephrine dikaitkan dengan denyut jantung yang rendah pada 1 jam pertama (-4 denyut/menit; 95% CI, -6 sampai -1; p<0,001) dan 6 jam pertama (-4 denyut/menit; 95% CI, -6 sampai -1; p<0,004). Denyut jantung yang lebih tinggi sebelum diberikan vasopressor juga dikaitkan dengan penurunan denyut jantung yang lebih besar pada pasien yang mendapatkan phenylephrine dibandingkan norepinephrine. Tidak ada perbedaan pada parameter sekunder antar kedua kelompok.

 

Simpulan:

Dari penelitian menunjukkan bahwa pasien sepsis dengan atrial fibrillation (AF) yang diberikan phenylephrine dikaitkan dengan denyut jantung yang lebih rendah dibandingkan dengan norepinephrine. Pemberian vasopressor awal untuk memodifikasi denyut jantung mempunyai efek yang baik.

 


Gambar: Ilustrasi (Sumber: stefamerpika - Freepik)

Referensi:

Law AC, Bosch NA, Peterson D, Walkey AJ. Comparison of heart rate after phenylephrine vs norepinephrine initiation in patients with septic shock and atrial fibrillation. CHEST. 2022;162(4):796-803.  


Share this article
Related Articles