Detail Article
World Kidney Day 2024: Kidney Health for All
dr. Dita Arccinirmala
Mar 14
Share this article
df8302d02bcc28b454bdab938774fb34.jpg
Updated 20/Mar/2024 .

Ginjal merupakan salah satu organ yang memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh manusia, di antaranya dalam hal keseimbangan cairan dan kadar elektrolit, mencegah menumpuknya zat sisa metabolisme tubuh pada pembuluh darah, memproduksi hormon erythropoietin yang berfungsi untuk merangsang sumsum tulang memproduksi sel darah merah, serta menghasilkan enzim renin yang berperan penting dalam pengendalian tekanan darah dan menghasilkan bentuk aktif vitamin D yang bermanfaat dalam menjaga kesehatan tulang.

Selain berpengaruh pada ginjal, adanya penyakit ginjal akan mempengaruhi kesehatan sistem organ lain, seperti paru, jantung, otak, dan lainnya, yang dapat memperburuk kondisi kesehatan tubuh. Menurut PERNEFRI tahun 2011, kerusakan ginjal dapat ditandai dengan adanya penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) ≤60 mL/menit/1,73 m, minimal dalam waktu 3 bulan. Jika kondisi penurunan fungsi ginjal ini sudah terjadi beberapa bulan bahkan tahun, maka disebut penyakit ginjal kronik.


Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi penyakit ginjal kronik di Indonesia pada tahun 2013 sebanyak 499.800 orang (0,2%), dan dalam 5 tahun pada tahun 2018 tercatat peningkatan menjadi sebanyak 713.783 orang (0,38%). Faktor risiko terjadinya penyakit ginjal kronik, di antaranya penyakit diabetes melitus, hipertensi, SLE (lupus), penyakit ginjal polikistik, infeksi saluran kemih, kegemukan (obesitas), obstruksi (sumbatan) pada saluran kemih, glomerulonefritis kronis (infeksi pada glomerulus ginjal), serta dapat terjadi karena nefrotoksik (efek dari penggunaan obat-obatan yang dikonsumsi serta berefek buruk pada kesehatan ginjal).


Mengingat pentingnya peran ginjal bagi kesehatan tubuh, maka sebaiknya kita menjaga kesehatan dan upaya pencegahan terjadinya penyakit ginjal kronik secara tepat.

1.   Konsumsi Air yang Cukup

Perlunya mengonsumsi air yang cukup dapat membantu ginjal dalam mengeluarkan natrium, urea, dan zat sisa metabolisme tubuh yang lain, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit ginjal kronik. Selain jumlah air yang diminum, yaitu 6-8 gelas air putih dalam sehari, juga perlu diperhatikan kualitas air yang dikonsumsi, karena hal tersebut sangat baik dan efektif dalam menjaga kesehatan ginjal.

2.   Pentingnya Menjaga Kestabilan Kadar Gula Darah dan Tekanan Darah

Dalam beberapa kasus komplikasi diabetes melitus dapat menimbulkan kerusakan ginjal yang menyebabkan terjadinya penyakit ginjal kronik. Oleh karena itu, penderita diabetes melitus disarankan untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara rutin dengan harapan dapat mencegah secara dini kemungkinan terjadinya komplikasi kerusakan ginjal. Tekanan darah juga perlu mendapatkan perhatian yang serius, terutama pada penderita tekanan darah tinggi, karena tekanan darah tinggi tidak hanya dapat mengakibatkan serangan jantung dan stroke, namun juga kerusakan pada ginjal.

3.   Mengurangi Konsumsi Garam dan Konsumsi Makanan Sehat

Untuk mengurangi risiko peningkatan tekanan darah maka perlu menjaga konsumsi natrium yang tidak melebihi 2.300 mg/hari. Upaya yang dapat dilakukan dapat dengan membatasi konsumsi produk olahan makanan siap saji yang memiliki kadar natrium tinggi. Selain itu, biasakan konsumsi makanan yang sehat dan memiliki komposisi nilai gizi yang seimbang.

4.   Pola Hidup Sehat

Selain konsumsi makanan sehat, kegiatan olahraga juga perlu dilakukan. Kondisi kesehatan tubuh yang selalu bugar dapat menurunkan risiko timbulnya penyakit, salah satunya penyakit ginjal kronik. Selain itu, berhenti merokok. Kebiasaan merokok dapat memperlambat aliran darah ke ginjal, yang jika terus-menerus terjadi dapat merusak kemampuan fungsi ginjal.

5.   Hindarilah Konsumsi Rutin Obat-obat Anti-nyeri

Mengonsumsi obat anti nyeri golongan NSAID (Non-Steroid Antiinflamasi Disease) seperti ibuprofen, natrium dikofenal dan lain-lain dengan teratur dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Untuk penderita radang sendi atau penyakit kronis lainnya yang mengharuskan untuk konsumsi obat anti-nyeri secara rutin, maka harus memantau fungsi ginjalnya dan secara rutin melakukan konsultasi dengan dokternya.

6. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan secara Rutin

Secara rutin sebaiknya melakukan pemeriksaan kesehatan seperti tekanan darah, gula darah, fungsi ginjal, dan lainnya, sehingga dapat ditangani lebih cepat jika ada keluhan ataupun hasil pemeriksaan yang tidak sesuai.



Gambar: Ilustrasi (Sumber: WangXiNa-Freepik)

Referensi:

1. Kementerian Kesehatan. Tips jaga kesehatan ginjal [Internet]. 2022 Aug 02 [cited 2024 Mar 13]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/846/tips-jaga-kesehatan-ginjal.

2. Kementerian Kesehatan. Memelihara ginjal tetap sehat [Internet]. 2016 Mar 10 [cited 2024 Mar 13]. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20160310/1414445/memelihara-ginjal-tetap-sehat/.

3. National Kidney Foundation. 6-step guide to protecting kidney health [Internet]. cited 2024 Mar 13]. Available from: https://www.kidney.org/atoz/content/sixstepshealthprimer.


Share this article
Related Articles