Detail Article
Faktor Risiko Pasien yang Memerlukan Pemanjangan Terapi Endokrin
dr. Hastarita Lawrenti
Mar 04
Share this article
f443fdaf6ab53ad4a37c841a992ebd78.jpg
Updated 08/Mar/2024 .

Pada pasien kanker payudara ER+, terapi dengan tamoxifen selama 5 tahun menurunkan risiko rekurensi sekitar 50%. Namun, dilaporkan bahwa risiko rekurensi berlanjut sampai dengan 20 tahun pasca-operasi pada pasien kanker payudara ER+, HER2- dan setidaknya separuh dari rekurensi dijumpai >5 tahun pasca-operasi. 

Pemanjangan terapi endokrin setelah terapi tamoxifen atau penghambat aromatase selama 5 tahun menurunkan risiko rekurensi dan kematian secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk identifikasi pasien yang memerlukan pemanjangan terapi endokrin.

 

Studi retrospektif dilakukan pada pasien kanker payudara ER+, HER2- yang telah menyelesaikan terapi endokrin selama 5 tahun dan relapse-free. Tujuan dari studi ini adalah menentukan faktor risiko rekurensi lambat pada organ jauh dan faktor prognostik overall survival (OS). Dalam studi ini, pasien diklasifikasikan menjadi risiko tinggi (penyebaran ke kelenjar getah bening, ukuran tumor besar, derajat tumor tinggi) atau risiko rendah.

 

Hasil dari studi ini:

  • Teridentifikasi 892 pasien kanker payudara ER+, HER2- tanpa metastasis pada organ jauh setelah menyelesaikan terapi (termasuk di dalamnya 37 pasien dengan rekurensi lokoregional dan 5 pasien dengan kanker payudara kontralateral).
  • 10-year distant disease free survival (DDFS) rate adalah 96,3% pada kelompok pasien risiko tinggi yang mendapatkan pemanjangan terapi endokrin dan 86,5% yang menghentikan terapi endokrin (p= 0,00382).
  • Pemanjangan terapi endokrin lebih menurunkan risiko metastasis pada organ jauh dibandingkan terapi endokrin selama 5 tahun pada populasi risiko tinggi (HR 0,27; 95% CI 0,11-0,68; p= 0,0054).
  • Survival pasca-relaps berbeda bermakna pada pasien dengan DDFS ≥7 tahun (HR 0,24; 95% CI 0,072-0,81; p= 0,021) dan dengan respons yang lebih baik terhadap terapi lini pertama (HR 0,072; 95% CI 0,0058-0,90; p= 0,041).
  • Faktor risiko yang dikaitkan dengan rekurensi lambat pada organ jauh adalah ukuran tumor >2 cm (HR 2,24; 95% CI 1,25-4,02; p= 0,0064), keterlibatan kelenjar getah bening (HR 1,52; 95% CI 1,02-2,27; p= 0,035), dan derajat tumor yang tinggi (HR 1,91; 95% CI 1,05-3,45; p= 0,032).

 

Kesimpulan:

Dari studi ini, pasien dengan faktor risiko tinggi rekurensi lambat seperti keterlibatan kelenjar getah bening, ukuran tumor yang besar, dan derajat tumor yang tinggi, dapat dipertimbangkan untuk pemanjangan terapi endokrin. Distant disease free survival yang lebih panjang dan respons terhadap terapi lini pertama merupakan faktor prognostik survival pasca-relaps setelah rekurensi lambat.

 


Gambar: Ilustrasi (Sumber: jcomp-Freepik)

Referensi:

1. Ito M, Amari M, Sato A, Hikichi M, Sakamoto A, Yamazaki A, et al. Risk factors for late recurrence and postrelapse survival in estrogen receptor (ER)-positive, human epidermal growth factor receptor (HER) 2-negative breast cancer after 5 years of endocrine therapy. The Breast 2024;73:103604.

2. Pistilli B, Lohrisch C, Sheade J, Fleming GF. Personalizing adjuvant endocrine therapy for early-stage hormone receptor-positive breast cancer. American Society of Clinical Oncology Educational Book 2022 doi: 10.1200/EDBK_350358.


Share this article
Related Articles