Detail Article
Hari Pendengaran Sedunia 2024: Let’s Make Ear and Hearing Care a Reality for All
dr. Dita Arccinirmala
Mar 01
Share this article
1f3a4c87c3b41cda43263ff12fd69dc4.jpg
Updated 06/Mar/2024 .

Telinga adalah salah satu panca indera manusia yang penting untuk mengetahui dunia luar melalui suara dan membantu menjaga keseimbangan tubuh manusia. Pendengaran normal terjadi ketika gelombang suara ditangkap oleh telinga luar, kemudian masuk ke telinga tengah, dan akhirnya mencapai telinga dalam. Di dalam telinga dalam, struktur koklea berperan dalam mengubah rangsang suara menjadi sinyal yang dapat diteruskan melalui saraf pendengaran ke pusat pendengaran di otak.

Gangguan pendengaran merupakan kondisi di mana terjadi gangguan dalam proses pendengaran normal. Hal ini mengacu pada segala jenis gangguan yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk mendengar dengan jelas atau bahkan tidak dapat mendengar sama sekali. Gangguan pendengaran dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kelainan pada telinga luar, telinga tengah, atau telinga dalam, serta kerusakan pada saraf pendengaran.


Secara umum, penyebab gangguan pendengaran:

  1. Sensorineural: Terjadi akibat gangguan sensori atau saraf pada telinga bagian dalam. Hal ini dapat dipicu paparan suara keras, proses penuaan, obat-obatan yang merusak telinga (ototoksik), penyakit tertentu (misalnya meningitis), faktor genetik, trauma kepala, dan kelainan struktur pada telinga dalam.
  2. Konduktif: Terjadi karena adanya suatu hambatan yang mengganggu penghantaran suara (konduksi). Kondisi ini dapat dipicu oleh penumpukan kotoran telinga, infeksi telinga, kerusakan gendang telinga, adanya benda asing dalam telinga, kelainan bentuk telinga, trauma pada telinga, dan lainnya.
  3. Campuran: Disebabkan oleh campuran antara gangguan sensorineural dan konduktif.


Gejala gangguan pendengaran dapat timbul pada salah satu atau kedua telinga. Tingkat keparahannya pun bervariasi dari ringan hingga berat. Gejala yang dapat dialami antara lain:

  1. Kesulitan mendengar pembicaraan orang lain secara jelas, atau kesalahan mendengar. Hal ini terutama dapat dialami pada situasi ramai.
  2. Sering meminta orang mengulang pembicaraan.
  3. Mendengarkan musik atau TV lebih keras dari orang biasa.
  4. Kesulitan mendengarkan saat menggunakan HP atau telepon.
  5. Kesulitan mendengar jika orang berbicara tidak berhadapan (misalnya dari belakang Anda).

Pengobatan sangat tergantung dari penyebab gangguan pendengaran. Beberapa alat juga dapat membantu mengatasi masalah pendengaran, seperti penggunaan alat bantu dengar, implan koklea, auditory brainstem implant, dan teknik lainnya.


Beberapa jenis gangguan pendengaran memang tidak dapat dicegah, misalnya karena perubahan atau kerusakan struktur telinga akibat faktor usia atau kondisi bawaan sejak lahir. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah gangguan pendengaran, seperti:

  1. Melindungi telinga dari kebisingan. Hindari terus-menerus terpapar suara keras, seperti alat-alat listrik, pesawat terbang, senjata api, atau mendengarkan musik keras melalui earphone.
  2. Jaga kebersihan telinga untuk mencegah infeksi telinga.
  3. Hindari melakukan aktivitas yang berisiko menyebabkan cedera atau trauma pada telinga, seperti tekanan kuat saat terbang dalam pesawat atau melakukan diving.



Gambar: Ilustrasi (Sumber: evening tao-Freepik)

Referensi:

1.  Kementerian Kesehatan. Gangguan pendengaran [Internet]. Available from: https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/penyakit-organ-indera/gangguan-pendengaran.

2.  Vedayanti PD. Menjaga kesehatan telinga [Internet]. 2023 Apr 17. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2346/menjaga-kesehatan-telinga.

Share this article
Related Articles