Detail Article
Paracetamol vs Ibuprofen untuk Pengobatan Demam atau Nyeri pada Anak Di Bawah 2 Tahun, Ini Perbandingannya
dr. Johan Indra Lukito
Feb 16
Share this article
19f65ea573e0709d211f1d59f772a409.jpg
Updated 01/Mar/2024 .

Paracetamol dan ibuprofen adalah obat yang paling banyak diresepkan dan dijual bebas untuk mengatasi demam dan nyeri pada anak. Data dari 6.476 anak yang diikuti sejak lahir menunjukkan bahwa sebanyak 95% anak terpapar paracetamol pada usia 9 bulan. Meskipun obat-obatan ini umum digunakan, rekomendasi pengobatan untuk anak masih berbeda-beda, terutama pada anak berusia kurang dari 6 bulan.

Paracetamol direkomendasikan secara seragam di seluruh negara untuk digunakan sejak periode neonatal, dengan dosis harian maksimum setelah periode neonatal bervariasi dari 60 mg/kgBB/hari di Selandia Baru dan Inggris hingga 90 mg/kgBB/hari di Amerika Serikat. Rekomendasi penggunaan ibuprofen untuk pengobatan demam dan nyeri pada anak jauh lebih bervariasi. The New Zealand Formulary for Children berdasarkan British National Formulary for Children merekomendasikan penggunaan ibuprofen mulai usia 1 bulan, dengan dosis 5 mg/kgBB/dosis, 3- 4 kali/hari, hingga dosis maksimum 30 mg/kgBB/hari. Sebaliknya, di Amerika Serikat, penggunaan ibuprofen hanya dianjurkan untuk anak berusia minimal 6 bulan, dengan dosis harian maksimum yang lebih tinggi, yaitu 40 mg/kgBB/hari.

 

Beberapa ahli memperingatkan terhadap penggunaan ibuprofen pada bayi yang lebih muda, dengan alasan risiko cedera ginjal akut yang lebih tinggi, terutama dalam konteks dehidrasi. Studi epidemiologi yang dilakukan di Amerika Utara, Inggris, dan Eropa menunjukkan bahwa ibuprofen mungkin berperan dalam perkembangan infeksi bakteri yang serius. Studi kasus-kontrol dan kohort prospektif menunjukkan peningkatan 2 kali lipat hingga 5 kali lipat dalam kemungkinan terjadinya infeksi jaringan lunak dengan penggunaan ibuprofen dalam konteks infeksi varicella primer dan peningkatan serupa dalam kemungkinan terjadinya empiema terkait penggunaan ibuprofen selama pengobatan pneumonia komunitas.

 

Meskipun paracetamol sering dianggap sebagai obat lini pertama dalam pengobatan demam dan nyeri pada anak-anak karena keamanannya dianggap lebih terjamin, terdapat semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa penggunaan paracetamol pada anak dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena asma dan penyakit atopik terkait. Meta-analisis membandingkan paracetamol vs ibuprofen untuk pengobatan demam atau nyeri jangka pendek pada anak di bawah usia 2 tahun. Hasil efikasi utamanya adalah demam atau nyeri dalam waktu 4 jam setelah permulaan pengobatan. Hasil keamanan termasuk efek samping yang serius, gangguan ginjal, perdarahan gastrointestinal, hepatotoksisitas, infeksi jaringan lunak yang parah, empiema, dan asma dan/atau mengi.

 

Hasilnya:

· Secara keseluruhan, ditemukan 19 penelitian (11 acak; 8 non-acak) dari 241.138 peserta dari 7 negara.

· Dibandingkan dengan paracetamol, ibuprofen menghasilkan penurunan suhu yang lebih superior dalam waktu kurang dari 4 jam (4 penelitian dengan 435 peserta, p = 0,01), dalam 4 hingga 24 jam (5 penelitian dengan 879 peserta, p = 0,03), dan lebih sedikit nyeri dalam 4 hingga 24 jam. (2 studi dengan 535 peserta, p = 0,02).

· Kejadian tidak diinginkan jarang terjadi. Paracetamoldan ibuprofen tampaknya memiliki profil efek samping serius yang serupa (7 penelitian dengan 27.932 peserta; ibuprofen vs paracetamol, p = 0,5).

 

Kesimpulan:

Dari studi meta-analisis ini didapatkan bahwa ibuprofen dikaitkan dengan penurunan suhu dan lebih sedikit nyeri dalam 24 jam pertama yang lebih superior dibandingkan paracetamol, dengan keamanan yang setara.


Gambar: Ilustrasi (Sumber: Freepik)

Referensi:

Tan E, Braithwaite I, McKinlay CJD, Dalziel SR. Comparison of acetaminophen (paracetamol) with ibuprofen for treatment of fever or pain in children younger than 2 years: A systematic review and meta-analysis. JAMA Netw Open 2020;3(10):e2022398

Share this article
Related Articles