Detail Article
Omega 3 dapat Memperbaiki Kondisi Kaheksia Pasien Kanker
dr. Dedyanto Henky Saputra, M. Gizi
Des 18
Share this article
fe0987e2402266b53facd599b45d946b.jpg
Updated 18/Des/2023 .

Salah satu masalah nutrisi yang perlu diperhatikan pada pasien kanker adalah kaheksia.  Kaheksia adalah sindrom metabolik dan keadaan malnutrisi yang ditandai dengan penurunan berat badan yang tidak diinginkan, hilangnya jaringan tubuh (massa otot) dengan atau tanpa jaringan lemak, turunnya kemampuan untuk beraktivitas, dan perubahan metabolisme.  


Salah satu faktor krusial yang menyebabkan terjadinya kaheksia adalah peran dari berbagai sitokin yang meningkat. Sitokin proinflamasi yang dihasilkan oleh sel tumor yang menyebabkan kaheksia adalah TNF-α (tumor necrosis factor-alpha), IL-1 (interleukin-1), IL-6, IFN-γ (interferon-gamma), dan STAT3 (signal transducer and activator of transcription 3). Kaheksia menyebabkan pasien merasa lemas dan letih serta menyebabkan penurunan kualitas hidup dengan prevalensi sekitar 30%. Salah satu strategi terbaik untuk mengatasi kaheksia pada kanker adalah dengan mengatur asupan nutrisi dan melakukan aktivitas fisik.

Dalam penelitian sebelumnya, suplemen omega-3 EPA dan DHA telah digunakan dalam mengatasi kaheksia. Namun, bukti yang mendukung suplementasi omega 3 dalam kasus kaheksia belum konsisten. 


Tinjauan sistematis ini dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi bukti terkini mengenai penggunaan asupan omega-3, baik dari makanan maupun suplemen, dengan risiko kaheksia pada pasien kanker. Pencarian tinjauan literatur sistematis dilakukan dengan menggunakan mesin pencari PubMed, Google Scholar, Science Direct, dan DOAJ. Artikel-artikel tersebut diidentifikasi dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Kemudian penilaian kualitas artikel dilakukan dengan menggunakan instrumen Penilaian Kritikal Joanna Briggs Institute.

 

Tinjauan ini menemukan berbagai bukti yang berbeda-beda mengenai suplementasi omega-3 untuk mencegah kaheksia. Terdapat empat studi yang memenuhi syarat untuk dianalisis lebih lanjut dengan hasil sebagai berikut:

· Tiga studi merupakan uji klinik dan satu studi kohort retrospektif. 

· Tiga studi menunjukkan adanya hubungan antara suplemen omega-3 dengan peningkatan berat badan, massa lemak, dan serum albumin.

· Hanya satu studi yang tidak menunjukkan hubungan antara suplemen omega-3 dengan peningkatan berat badan, massa lemak tubuh, albumin serum, penurunan CRP  atau IL-6 serum.

· Bentuk suplemen omega-3 yang paling banyak dikonsumsi oleh pasien kanker adalah fish oil/minyak ikan (FO) dan marine phospholipids (MPL).

· Minyak ikan dengan dosis 1-7 gram dapat meningkatkan berat badan dan kadar albumin serum pada pasien kanker. MPL dengan dosis 8,5 gram juga dapat meningkatkan berat badan.

· Suplemen minyak ikan yang setiap 1 gramnya mengandung 180 mg EPA dan 120 mg DHA dapat meningkatkan berat badan dan meningkatkan serum albumin pada pasien kanker lambung selama kemoterapi.    

· Suplemen omega-3 yang mengandung 1056 mg EPA tidak dapat meningkatkan berat badan, massa lemak tubuh, serum albumin, serum CRP, dan serum IL-6 pada pasien kanker kepala dan leher selama operasi. 

· Suplemen minyak ikan yang mengandung 16 g protein, 1,1 g EPA, 0,5 g DHA, dan 355 kkal tidak dapat menurunkan nilai CRP serum, tetapi dapat meningkatkan massa lemak tubuh pada pasien kanker saluran cerna selama kemoterapi. 

· Suplemen minyak ikan yang mengandung 60% FO dan 40% MCT (6,9 g/100 g EPA dan 13,6 g/100 g DHA) dan suplemen MPL yang mengandung 35% fosfolipid dan 65% lemak alami (8,5 g/100 g EPA dan 12,3 g/100 g DHA) dapat menstabilkan berat badan, tetapi tidak menunjukkan hubungan dengan kualitas hidup pasien. 

· Rekomendasi konsumsi suplemen FO dan MPL adalah 3 kali sehari. 

 

Kesimpulan:

Hasil penelitian ini menunjukkan manfaat omega-3 dalam memperbaiki kondisi kaheksia kanker, khususnya peningkatan berat badan, massa lemak tubuh, albumin serum, penurunan CRP serum, atau IL-6 serum. Penelitian lanjutan dengan derajat bukti yang lebih baik masih diperlukan untuk memastikan manfaat suplemen omega 3 dalam praktik klinis dan meningkatkan kekuatan buktinya.

 

Gambar: Ilustrasi (Sumber: pexels)

Referensi:

Putri FK, Diba NF, Endah Putri BP. Omega-3 intake and cachexia risk in cancer patients: Systematic literature review. Bali Med J. 2023;12(2):1876-80.


Share this article
Related Articles