Detail Article
Menurunkan Penyebaran Demam Berdarah Dengue dengan Wolbachia
dr. Vivian Keung
Nov 24
Share this article
a49faf10da0a7455527e4ba254506c52.jpg
Updated 24/Nov/2023 .

Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan yang serius di beberapa daerah di Indonesia. DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina. Selain DBD, nyamuk Aedes aegypti juga menjadi perantara perantara virus Zika, demam kuning, dan chikungunya. 

Gejala utama DBD meliputi demam mendadak yang tinggi, mencapai suhu hingga 390 Celsius, dan berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari yang kemudian akan turun. Gejala lain yang biasanya terjadi adalah:

●    Nyeri kepala

●    Menggigil

●    Lemas

●    Nyeri di belakang mata

●    Nyeri otot dan tulang

●    Ruam kulit kemerahan

●    Mual dan muntah

●    Gusi berdarah

●    Mimisan

●    Timbul bintik-bintik merah pada kulit (petekie)

●    Kesulitan menelan makanan dan minuman

●    Muntah darah dan BAB berwarna hitam

 

Belum lama ini terdapat kabar bahwa nyamuk dengan Wolbachia dapat menurunkan penyebaran DBD dengan menekan jumlah nyamuk Aedes aegypti yang sudah terinfeksi virus dengue. Wolbachia merupakan bakteri yang cukup umum ditemukan pada 50% populasi serangga, termasuk beberapa nyamuk, kecuali Aedes aegypti, lalat buah, ngengat, capung, dan kupu-kupu. Wolbachia hidup di dalam serangga dan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui telur serangga. Wolbachia berperan dalam memblokir replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk, sehingga nyamuk tersebut tidak lagi dapat menularkan virus dengue ketika menghisap darah manusia.

 

Pendekatan dengan Wolbachia telah terbukti mengurangi secara signifikan kejadian penyakit demam berdarah dan kebutuhan rawat inap bagi penderitanya. Efektivitas dari pendekatan ini juga sudah dibuktikan di beberapa negara lain, seperti Amerika Serikat, Singapura, Thailand, Mexico, dan Australia.

 

Ditemukan bahwa ketika Aedes aegypti jantan dengan Wolbachia dikawinkan dengan nyamuk Aedes aegypti betina tidak dengan Wolbachia, maka telurnya tidak akan menetas. Karena telur yang dihasilkan tidak menetas, maka jumlah nyamuk Aedes aegypti akan berkurang sehingga jumlah kasus demam berdarah juga dapat berkurang. Walaupun begitu, masih banyak nyamuk betina yang ada di populasi alami yang tetap dapat menularkan virus dengue. Metode supresi ini mengharuskan pelepasan nyamuk jantan dengan Wolbachia terus-menerus agar populasi tetap terkontrol. Harapannya kedepan, angka DBD akan menurun sehingga angka mortalitas akibat DBD juga dapat menurun.

 


Gambar: Ilustrasi

Referensi:

  1. Kementerian Kesehatan RI. Demam berdarah dengue [Internet]. Available from: https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/ntd--malaria/demam-berdarah-dengue
  2. Centers for Disease Control and Prevention. Mosquitoes with Wolbachia [Internet]. 2023. Available from: https://www.cdc.gov/mosquitoes/mosquito-control/community/emerging-methods/wolbachia.html
  3. Kementerian Kesehatan RI. Wolbachia, inovasi baru cegah penyebaran DBD [Internet]. 2022. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220722/3340692/wolbachia-inovasi-baru-cegah-penyebaran-dbd/
  4. World Mosquito Program. How it works [Internet]. 2023. Available from: https://www.worldmosquitoprogram.org/en/work/wolbachia-method/how-it-works#
Share this article
Related Articles