
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko yang paling berpengaruh untuk penyakit kardiovaskular, dan kaitannya dengan defisiensi vitamin D telah mendapat perhatian. Vitamin D dapat menghambat transkripsi renin, mempertahankan keseimbangan hormon paratiroid, mendilatasi pembuluh darah, dan menurunkan aktivitas saraf simpatik. Dengan demikian, jika kadar vitamin D kurang dapat dikaitkan dengan hipertensi arteri.
Suatu meta-analisis telah dilakukan untuk menilai efek vitamin D terhadap tekanan darah. Data yang dianalisis diambil dari database Scopus, EMBASE, PubMed, Web of Science, dan Google Scholar hingga Juli 2022.
Hasilnya menunjukkan bahwa dari 21 meta-analisis yang didaftarkan, tekanan darah sistolik secara bermakna menurun setelah intervensi vitamin D yang diamati berdasarkan analisis WMD effect size (ESwmd=-0,69 mmHg; 95% CI -1,35 s/d -0,04 [p<0,038]; I2=46,7%, p=0,021), namun tidak ada dampak yang diamati berdasarkan analisis SMD effect size. Selain itu, suplementasi vitamin D menunjukkan perbaikan bermakna pada tekanan darah diastolik berdasarkan WMD effect size (ESwmd=-0,66 mmHg; 95% CI -1,05 s/d -0,27 [p<0,001]; I2=46,7%, p=0,021); I2=56,4%, p=0,004), tetapi tidak berdasarkan analisis SMD.
Kesimpulan:
Dari studi ini, vitamin D dapat dipertimbangkan sebagai adjuvan yang efisien untuk memperbaiki tekanan darah.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: Freepik)
Referensi:
Meng R, Radkhah N, Ghalichi F, Hamedi-Kalajahi F, Musazadeh V, Saleh SAK, et al. The impact of vitamin D supplementation on improving blood pressure: Evidence obtained from an umbrella meta-analysis. Clinical Therapeutics 2023.
https://doi.org/10.1016/j.clinthera.2023.07.020