Detail Article
Efektivitas Terapi BoNTA pada Kasus Migrain
dr. Della Sulamita
Sep 19
Share this article
40eed59110b0cba30d2a78b42a7e6460.jpg
Updated 19/Sep/2023 .

Migrain adalah gangguan sakit kepala neurologis yang sering terjadi dan disebabkan oleh peningkatan rangsangan sistem saraf pusat. Sakit kepala biasanya bersifat unilateral. Migrain dapat mempengaruhi aktivitas dan hubungan sosial yang mengakibatkan penurunan kualitas hidup. Orang dengan migrain lebih rentan terhadap gangguan kecemasan daripada populasi sehat. Studi yang dipublikasikan menyatakan bahwa setelah pemberian suntikan BoNT-A, terjadi penurunan konsumsi obat sebesar 57% dalam kasus sakit kepala akut.


Penelitian klinis dan epidemiologis sama-sama telah memberikan korelasi antara migrain dan masalah psikologis. Gangguan kecemasan memiliki probabilitas 67% untuk menderita migrain. Selain migrain episodik dan kronik migrain (CM), migrain diklasifikasikan menjadi migrain dengan aura dan migrain tanpa aura. Migrain dengan aura adalah sakit kepala yang intens disertai dengan gejala lain seperti sensitivitas terhadap cahaya, gangguan penglihatan, dengungan di telinga, atau pusing. Sedangkan pada migrain tanpa aura, tidak ada tanda tersebut sebelum migrain. Kecemasan, depresi, dan kelelahan dapat menyertai migrain tanpa aura. Gejala ini biasanya muncul beberapa jam sebelum sakit kepala dimulai. Menurut American Headache Society (AHS), migrain tanpa aura dapat berlanjut hingga 72 jam.

 

Toksin botulinum A (BoNT-A) ataupun toksin botulinum B telah terbukti efektif dalam mengobati nyeri neuropatik. Namun, BoNT-A lebih banyak digunakan karena efek sampingnya minimal dan durasi efek lebih lama. BoNT-A telah digunakan selama lebih dari 15 tahun untuk pengelolaan sakit kepala migrain kronis. Studi yang dipublikasikan di PubMed menyatakan bahwa dalam jangka waktu 8 hingga 12 minggu, setelah pemberian suntikan BoNT-A, terjadi penurunan konsumsi obat sebesar 57% dalam kasus sakit kepala akut.

 

Bukti klinis menunjukkan bahwa BoNT-A dapat mengurangi nyeri yang terkait dengan migrain dan bentuk sakit kepala lainnya. Pada orang yang menderita migrain episodik dan migrain kronis, BoNT-A terbukti efektif dalam mengurangi prevalensi sakit kepala, tingkat keparahan, dan gangguan yang disebabkan oleh sakit kepala. Neurotoksin BoNT-A menekan sensitisasi nyeri melalui mekanisme perifer dan sentral dengan mengganggu pelepasan neuropeptida dan translokasi reseptor yang terkait dengan nociception trigeminal. Food and Drug Administration AS mengizinkan penggunaan toksin botulinum sebagai pengobatan profilaksis untuk migrain kronis pada tahun 2010.  Dalam 2 studi dan 11 uji klinis pasien, penggunaan BoNT-A untuk migrain hemiplegik telah dilaporkan. Sembilan dari 11 pasien dalam uji kasus melaporkan penurunan frekuensi aura migrain yang berkepanjangan. BoNT-A, 25 U, disuntikkan secara perikranial, telah terbukti menjadi terapi yang mengurangi penggunaan obat, mual terkait migrain, dan kekambuhan serta keparahan kondisi.

 

BoNT-A menghambat produksi mediator nociceptif seperti substance P, glutamat, dan peptida terkait gen kalsitonin, sesuai dengan penelitian preklinik in vitro dan in vivo, yang menunjukkan bahwa BoNT-A mengurangi input nociceptif ke sistem saraf dari perifer. BoNT-A juga menghambat serat autonom perifer dan involuntary smooth muscle serta kelenjar. Di Uni Eropa (UE) dan Amerika Utara, satu-satunya obat yang sepenuhnya bersertifikat untuk profilaksis migrain pada individu dengan migrain kronis adalah injeksi intramuskular BoNT-A. BoNT-A memberikan kontribusi signifikan secara numerik dan klinis yang sesuai dengan peningkatan produktivitas dan kualitas hidup. Kriteria usia minimum dan maksimum untuk pemberian BoNT-A adalah 12 hingga 86 tahun. Meskipun dosis BoNT-A yang diresepkan bervariasi dari dokter ke dokter dan dari pasien ke pasien, sebagian besar penelitian menggunakan 155 unit BoNT-A.

 

Kesimpulan:

Migrain adalah gangguan sakit kepala neurologis yang sering dikaitkan dengan berbagai spektrum komorbiditas psikiatri, termasuk kecemasan, depresi, serangan panik, bipolar, dan gangguan tidur. Salah satu terapi migrain yang bisa diberikan adalah injeksi BoNT-A di mana dari studi, BoNT-A terbukti efektif dalam mengurangi prevalensi sakit kepala, tingkat keparahan, dan gangguan yang disebabkan oleh sakit kepala

 


Gambar: Ilustrasi (Sumber: Alex Green from Pexels)

Referensi:

Dhengare AS, Fulmali DG. The development of psychiatric illness and chemoprophylaxis of botulinum toxin in migraine: A narrative review. Cureus 2022;14(12):e32998.


Share this article
Related Articles