Detail Article
Hepatitis B: Penyebab, Gejala, dan Pencegahan
dr. Dita Arccinirmala
Sep 04
Share this article
57253211cefdde9c244e27dabfa0a350.jpg
Updated 04/Sep/2023 .

Hepatitis B merupakan penyakit radang pada organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B ditularkan melalui cairan tubuh penderita hepatitis B, baik secara vertikal (dari ibu yang menderita hepatitis B kepada bayinya) maupun secara horizontal melalui transfusi darah, jarum suntik yang tercemar, pisau cukur, tato, atau transplantasi organ.

Pajanan virus hepatitis B akan menyebabkan hepatitis akut yang dapat sembuh spontan dan memberikan kekebalan terhadap penyakit ini, atau dapat berkembang menjadi hepatitis kronik.

Gejala hepatitis B akut di antaranya:

- Kehilangan nafsu makan

- Mual dan muntah

- Gejala yang menyerupai flu, seperti lelah, nyeri pada tubuh, sakit kepala, dan demam tinggi

- Nyeri perut atau tidak nyaman pada perut terutama bagian kanan atas

- Mata dan kulit menjadi kuning (jaundice)


Hepatitis B yang berlangsung kronis dapat berkembang menjadi fibrosis hati atau sirosis hati yang ditandai dengan adanya jaringan luka pada organ hati, sehingga fungsi hati tidak dapat berjalan secara optimal dan dapat terjadi gejala gagal hati, seperti ikterus (penyakit kuning), bengkak pada kedua tungkai, cairan di perut (asites), dan gangguan kesadaran.


Beberapa cara mencegah terinfeksi hepatitis B:

1. Vaksin Hepatitis B

Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah penyakit hepatitis B.

2. Hindari Penggunaan Jarum Suntik Bersama

Jarum suntik harus dalam kondisi steril sebelum digunakan, karena dapat menjadi media penularan virus hepatitis B masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu, hindari penggunaan jarum suntik secara bergantian dengan orang lain. Ini berlaku juga pada jarum yang digunakan untuk tindik ataupun tato.

3. Hindari Penggunaan Sikat Gigi dan Pisau Cukur Bersama

Secara umum, hepatitis B tidak mudah dapat menular lewat sikat gigi atau pisau cukur yang digunakan secara bersamaan. Namun, jika penderita mengalami gusi berdarah, maka bisa jadi virus hepatitis B telah menempel pada permukaan sikat gigi. Begitu juga dengan pisau cukur, gunting kuku, anting, atau benda-benda lainnya yang permukaan cukup tajam. Hal ini berisiko menimbulkan luka yang menjadi "pintu masuk" penularan virus hepatitis B.

4. Seks Aman Pakai Kondom

Memiliki pasangan yang menderita hepatitis B meningkatkan risiko penularannya. Untuk mencegah penularan hepatitis B dari pasangan, pastikan untuk selalu memakai kondom tiap kali berhubungan seksual. Kondom dapat membantu menghalangi masuknya virus hepatitis B melalui cairan vagina atau sperma.

5. Pakai Sarung Tangan

Bagi petugas medis, hati-hati saat melakukan kontak dengan darah atau cairan pasien. Kedua hal tersebut dapat meningkatkan risiko penularan hepatitis B, apalagi jika memiliki luka terbuka di tangan atau anggota tubuh lainnya. Pastikan untuk selalu menggunakan sarung tangan sebelum menyentuh hal-hal yang berhubungan dengan darah atau cairan pasien. Setelah itu, cuci tangan hingga bersih untuk mencegah penularan hepatitis B.


Pengobatan Hepatitis B

Pada hepatitis B, terdapat antivirus spesifik yang dapat diberikan untuk mencegah virus berkembang biak dan mencegah perjalanan penyakit menjadi lebih berat Tidak semua penderita hepatitis B kronik perlu diobati, sehingga keputusan pengobatan sesuai hasil evaluasi dokter. Penderita perlu melakukan pemeriksaan terlebih dahulu.


Saat ini ada 2 pilihan obat yang dapat diberikan kepada penderita Hepatitis b, yaitu:.

- Golongan Nukleosida Analog

Obat ini diberikan per oral (diminum) dan dapat diberikan seumur hidup. Ada beberapa jenis nukleosida analog yang tersedia di Indonesia, di antaranya lamivudine, telbivudine, entecavir, adefovir, dan tenofovir.

- Golongan Pegylated-Interferon

Interferon merupakan zat yang memediasi respons peradangan dalam tubuh sebagai mekanisme pertahanan terhadap virus. Obat ini memiliki efek antivirus dan meningkatkan sistem imun tubuh. Terdapat 2 jenis peg-interferon, yaitu pegylated-interferon α-2a (peg-IFN α-2a) dan pegylated-interferon α-2b (peg-IFN α-2b). Keduanya diberikan melalui suntikansubkutan.



Gambar: Ilustrasi (Sumber: Pexels)

Referensi:

1. Kementerian Kesehatan. Hepatitis: Jenis, penyebab, gejala, dan pengobatan [Internet]. 2022 Dec 28. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1993/hepatitis-jenis-penyebab-gejala-dan-pengobatan

2. Hepatitis B [Internet]. 2022 Jul 1. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/hepatitis-b/

3.  Khatri M. Hepatitis B [Internet]. 2023 Aug 14. Available from: https://www.webmd.com/hepatitis/digestive-diseases-hepatitis-b#1

Share this article
Related Articles