Detail Article
Vitamin C Melindungi Pembuluh Darah dari Dampak Polusi Udara
dr. Esther Kristiningrum
Sep 01
Share this article
f7ed63cd6e990e2c0f91aec2cae7b43c.jpg
Updated 01/Sep/2023 .

Saat ini, polusi udara telah menjadi masalah lingkungan yang serius secara global, terutama di negara-negara berkembang. Studi epidemiologis menunjukkan bahwa paparan jangka pendek dan jangka panjang terhadap materi partikulat halus berkaitan erat dengan morbiditas dan mortalitas akibat penyakit kardiovaskular. 


Beberapa studi menunjukkan bahwa penggunaan air purifier dalam jangka pendek dan jangka panjang mempunyai manfaat yang signifikan pada vaskular (pembuluh darah). Namun, strategi pengurangan paparan ini sering sulit dicapai, misalnya di luar ruangan. Oleh karena itu, pendekatan praktis lain untuk mengurangi dampak polusi udara terhadap kesehatan manusia sangat diperlukan. Suplementasi makanan mungkin merupakan pendekatan lain yang menjanjikan untuk memodulasi dampak buruk dari paparan materi partikulat.

 

Meskipun mekanisme molekuler penyakit vaskular terkait polusi udara belum dipahami dengan baik, namun inflamasi dan stres oksidatif dipastikan sebagai jalur utama yang mendasarinya. Paparan polusi udara sekitar dapat menyebabkan respons peradangan serius dengan melepaskan sitokin inflamasi, seperti interleukin-6 (IL-6), tumor necrosis factor-alfa (TNF-alfa) dan C-reactif protein (CRP). Sementara itu, pelepasan sitokin proinflamasi biasanya disertai dengan stres oksidatif yang kuat.

 

Sumber utama stres oksidatif adalah pembentukan spesies oksigen reaktif yang berlebihan (ROS) atau gangguan fungsi mitokondria yang dimediasi oleh materi partikulat. Selain itu, aktivasi sel inflamasi juga bisa menyebabkan peningkatan produksi ROS dan spesies nitrogen reaktif (RNS), serta menyebabkan kerusakan DNA oksidatif. ROS/RNS yang berlebihan menyebabkan ketidakseimbangan sistem oksidasi/antioksidasi dan menyebabkan penyakit kardiovaskular.

 

Vitamin C banyak digunakan sebagai antioksidan dan mempunyai efek langsung pada perbaikan kadar lemak darah, tekanan darah, dan fungsi endotel. Vitamin C mungkin ada manfaat pada vaskular dalam kondisi paparan polutan. Oleh karena itu, dilakukan studi untuk menilai apakah konsumsi suplemen vitamin C dapat memperbaiki kesehatan vaskuler yang dikaitkan dengan paparan partikulat. Studi dilakukan secara crossover, acak, dan tersamar ganda pada 58 dewasa muda sehat di Shijiazhuang, Cina, tahun 2018. Semua peserta secara acak mendapat suplementasi vitamin C 2.000 mg/hari atau plasebo selama satu minggu bergantian dengan periode washout 2 minggu.

 

Studi menunjukkan hasil bahwa rerata konsentrasi partikulat PM2,5 164,91 mcg/m3 dan PM10 327,05 mcg/m3. Suplementasi vitamin C secara bermakna dikaitkan dengan 19,47% penurunan IL-6, 17,30% penurunan TNF-alfa, 34,01% penurunan CRP, 3,37% penurunan tekanan darah sistolik, dan 6,03% penurunan tekanan nadi. Lebih lanjut glutathione peroxidase (GSH-Px) secara bermakna meningkat 7,15%. Analisis subkelompok menunjukkan bahwa vitamin C menurunkan TNF-alfa sebesar 27,85% pada peserta pria dan secara bermakna meningkatkan apolipoprotein B (APOB) sebesar 6,28% dan GSH-Px sebesar 14,47% hanya pada peserta wanita.

 

Kesimpulan:

Dari studi ini didapatkan bahwa suplementasi vitamin C dapat melindungi pembuluh darah terhadap paparan partikulat pada dewasa muda sehat.

 


Gambar: Ilustrasi (Sumber: Freepik)

Referensi:

Ren J, Liang J, Wang J, Yin B, Zhang F, Li X, et al. Vascular benefits of vitamin C supplementation against fine particulate air pollution in healthy adults: A double-blind randomised crossover trial. Ecotoxicol Environ Saf. 2022;241(113735). doi:10.1016/j.ecoenv.2022.113735


Share this article
Related Articles