Detail Article
Suplementasi Vitamin D3 dan K2 Bermanfaat pada Pasien Diabetes, Ini Studinya
dr. Esther Kristiningrum
Jun 05
Share this article
ff1f9d845e66161d583a7fb402575d23.jpg
Updated 14/Jun/2023 .

Pasien dengan diabetes melitus tipe 2 (DMT2) ditandai dengan hiperglikemia kronis sebagai konsekuensi dari penurunan sensitivitas insulin, yang berkontribusi terhadap demineralisasi tulang serta dikaitkan dengan perubahan kadar osteocalcin dan insulin serum, terutama bila digabung dengan kurangnya konsumsi harian vitamin D3 dan K2. Hasil suatu penelitian menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D3 dan K2 (masing-masing ataupun dalam kombinasi), secara signifikan menurunkan kadar glukosa dan persentase sel beta pankreas fungsional.


Defisiensi vitamin D3 mengurangi ketersediaan Ca2+ dan menyebabkan defek struktural tulang. Pemberian vitamin D3 meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfor usus, meningkatkan reabsorpsi kalsium di tubulus ginjal, meningkatkan ekspresi calbindin dan mempercepat transportasi kalsium dalam nefron.

 

Vitamin K2 merupakan elemen kunci dalam mempertahankan kesehatan tulang, karena berperan dalam karboksilasi gamma osteocalcin, dan meningkatkan integrasi kalsium ke dalam tulang. Suplementasi vitamin K2 juga telah terbukti mengurangi risiko perkembangan diabetes.

                               

Suatu penelitian dilakukan untuk menilai efek suplemen vitamin D3 dan vitamin K2 tunggal atau dalam kombinasi pada kadar osteocalcin dan parameter metabolik pada pasien dengan DMT2. Penelitian acak dan tersamar ganda tersebut dilakukan pada 40 pasien berusia antara 30 dan 70 tahun selama 3 bulan. Penilaian klinis dan laboratorium dilakukan pada awal dan pada akhir suplementasi. Pasien dibagi menjadi tiga kelompok: (a) vitamin D3 1000 IU + plasebo (magnesium terkalsinasi; n=16), (b) vitamin K2 100 mcg + plasebo (magnesium terkalsinasi; n=12), dan (c) vitamin D3 1000 IU + vitamin K2 100 mcg (n=12).

 

Hasilnya menunjukkan bahwa setelah suplementasi didapatkan penurunan yang signifikan pada kadar glukosa serum, HOMA-IR (Homeostatic model assessment-insulin resistance), persentase sel beta pankreas, indeks undercarboxylated to carboxylated osteocalcin (uOC/cOC), dan tekanan darah diastolik (p=0,030), serta peningkatan cOC yang signifikan pada semua pasien.

 

Pada kelompok vitamin D3, ditemukan penurunan yang signifikan pada kadar glukosa serum, persentase sel beta pankreas fungsional, undercarboxylated osteocalcin (uOC), dan indeks uOC/cOC.

Pada kelompok vitamin K2 terjadi penurunan yang signifikan pada kadar gluloksa serum, HOMA-IR, persentase sel beta pankreas, dan ditemukan konsentrasi carboxylated osteocalcin (cOC) yang tinggi. Sedangkan pada kelompok vitamin D3 + K2 ditemukan penurunan kadar glukosa serum, persentase sel beta pankreas, dan indeks uOC/cOC yang signifikan.

       

Kesimpulan:

Dari penelitian didapatkan suplementasi vitamin D3 dan K2, baik masing-masing maupun dalam kombinasi, secara signifikan menurunkan kadar glukosa dan persentase sel beta pankreas fungsional. Suplementasi D3 dan kombinasi vitamin D3 + K2 juga menghasilkan penurunan indeks undercarboxylated to carboxylated osteocalcin. Hanya pada kelompok vitamin D3 ditemukan penurunan undercarboxylated osteocalcin, sedangkan pada kelompok vitamin K2 ditemukan peningkatan kadar carboxylated osteocalcin.

 


Gambar: Ilustrasi (Sumber: jcomp - Freepik)

Referensi:

Aguayo‑Ruiz JI, García‑Cobián TA, Pascoe‑González S, Sánchez‑Enríquez S, Llamas‑Covarrubias IM, García‑Iglesias T, et al. Efect of supplementation with vitamins D3 and K2 on undercarboxylated osteocalcin and insulin serum levels in patients with type 2 diabetes mellitus: A randomized, double‑blind, clinical trial. Diabetol Metab Syndr. 2020;12:73.


Share this article
Related Articles