Detail Article
Vitamin K2 (MK-7) Dapat Menurunkan Kekakuan Pembuluh Darah
dr. Esther Kristiningrum
Mei 12
Share this article
34b1747a7159c2908fffbfcbc4b547e0.jpg
Updated 19/Mei/2023 .

Vitamin K berfungsi sebagai kofaktor penting dalam karboksilasi posttranslational dari residu glutamat yang terikat protein menjadi gammacarboxyglutamate (Gla). Contoh protein yang mengandung Gla adalah faktor pembekuan darah II, VII, IX, dan X (semuanya disintesis di hati), serta protein ekstrahepatik osteocalcin yang disintesis di tulang dan matrix Gla-protein (MGP) yang disintesis di dinding pembuluh darah arteri. 


Pada populasi umum, semua faktor koagulasi terkarboksilasi penuh, sedangkan pada sebagian besar subjek, karboksilasi osteocalcin dan matrix Gla-protein (MGP) masih jauh dari sempurna. Akibatnya adalah asupan vitamin K yang dibutuhkan untuk kesehatan tulang dan pembuluh darah yang optimal lebih tinggi daripada yang dibutuhkan untuk hemostasis normal.

 

Status vitamin K yang buruk telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian. Studi berbasis populasi menunjukkan bahwa asupan vitamin K yang rendah (terutama menaquinone atau vitamin K2) dikaitkan dengan kalsifikasi arteri dan penurunan harapan hidup.

 

MGP terlibat dalam pencegahan kalsifikasi arteri. Selama insufisiensi vitamin K, MGP diproduksi dalam bentuk tidak aktif (desphospho-uncarboxylated matrix Gla-protein atau dp-ucMGP). dp-ucMGP yang merupakan penanda sirkulasi untuk insufisiensi vitamin K ditemukan meningkat pada mereka yang memiliki risiko kardiovaskular tinggi. Selain itu, studi intervensi klinis 3 tahun pada 244 wanita pasca-menopause sehat telah menunjukkan efek menguntungkan dari vitamin K2 (sebagai menaquinone-7, 180 mcg/hari) pada carotid-femoral pulse-wave velocity (cfPWV) dan penanda lainnya untuk kesehatan vaskular. Manfaat kesehatan dari suplemen vitamin K2 paling jelas terlihat pada mereka dengan status vitamin K yang buruk, yaitu dp-ucMGP yang bersirkulasi di atas median dari kelompok studi (400 pmol/L) saat basal.

 

Suatu uji klinik acak dengan terkontrol plasebo telah dilakukan pada 243 subjek (usia 40-70 tahun) dengan risiko tinggi penyakit kardiovaskular karena kekurangan vitamin K dengan konsentrasi dp-ucMGP >400 pmol/L. Kekakuan arteri ditentukan dari carotid-femoral pulse-wave velocity (cfPWV), dan karakteristik vaskular lainnya diukur dengan echotracking dari arteri karotis umum. Vitamin K (menaquinone-7 atau MK-7 180 mcg/hari) atau plasebo diberikan selama satu tahun.

 

Hasilnya menunjukkan bahwa MK-7 menyebabkan penurunan dp-ucMGP yang signifikan, sedangkan pada kelompok plasebo terjadi peningkatan dp-ucMGP. Selain itu, MK-7 tidak menyebabkan peningkatan cfPWV yang signifikan dibanding plasebo. Setelah dibagi berdasarkan jenis kelamin, ternyata efeknya paling nyata pada wanita, di mana juga ditemukan efek menguntungkan pada karakteristik pembuluh darah lainnya serta berat badan dan BMI.


Kesimpulan:

Dari studi didapatkan bahwa asupan vitamin K yang tinggi dapat menurunkan kekakuan pembuluh darah terkait usia, di mana efeknya paling nyata pada wanita setelah satu tahun terapi dengan status vitamin K yang buruk.

 


Gambar: Ilustrasi (Sumber: Nataliya Vaitkevich dari Pexels)

Referensi:

Vermeer C, Vik H. Effect of menaquinone-7 (vitamin K2) on vascular elasticity in healthy subjects: Results from a one-year study. Vascul Dis Ther. 2020. doi: 10.15761/VDT.1000179

Share this article
Related Articles
Pemberian Amlodipine pada Kehamilan, Apakah Aman?
dr. Lyon Clement | 17 Mei 2023
Suplementasi Grape Seed Extract Memperbaiki Profil Lipid
dr. Della Sulamita | 12 Apr 2023
Jenis Kopi yang Baik untuk Kesehatan Jantung
dr. Lyon Clement | 17 Feb 2023
Manfaat Cokelat Bagi Kesehatan Tubuh, Ini Faktanya
dr. Dita Arccinirmala | 10 Feb 2023
Cilostazol Menurunkan Risiko Major Coronary Event Pasien Penyakit Jantung Koroner dan dengan Risiko Tinggi Penyakit Kardiovaskular
dr. Lyon Clement | 17 Jan 2023
Efek Video Game Terhadap Ritme Jantung pada Anak
dr Kupiya | 13 Okt 2022
Konsumsi Kopi Berhubungan dengan Penurunan Kejadian Penyakit Kardiovaskular dan Kematian
dr. Lyon Clement | 04 Okt 2022
Pemanis Buatan, Adakah Korelasinya Dengan Penyakit Kardiovaskuler?
dr. Kupiya | 20 Sep 2022
Profil Keamanan Fondaparinux Lebih Baik Dibandingkan UFH sebagai Antikoagulan Pasca-tindakan PCI
dr. Lyon Clement | 12 Sep 2022
Suplementasi Vitamin D Bermanfaat pada Pasien Hipertensi Esensial
dr. Esther Kristiningrum | 02 Sep 2022