Detail Article
Kedelai Menurunkan Risiko Kanker, Ini Studinya
dr. Dedyanto Henky Saputra
Mar 31
Share this article
5c55863b603a43f1026eb32bfbeea7f8.jpg
Updated 06/Apr/2023 .

Kedelai dianggap sebagai komponen kunci dari pola diet nabati dan berbagai pedoman diet merekomendasikan peningkatan konsumsi kedelai untuk pencegahan penyakit jantung dan penyakit kronik lainnya. Manfaat kesehatan kedelai dikaitkan karena kandungan berbagai nutrisi dan fitokimianya. 


Isoflavon dan protein sebagai kandungan utamanya telah diketahui manfaatnya dalam mengurangi stres oksidatif dan inflamasi, yang merupakan penyebab penyakit tidak menular. Penelitian berikut bertujuan untuk mengevaluasi korelasi kedelai, isoflavon kedelai, dan asupan protein kedelai dengan risiko kejadian kanker dan kematian akibat kanker.


Penelitian bersumber dari Database PubMed, Embase, Web of Science, dan Cochrane Library hingga 16 September 2021. Semua studi kohort prospektif yang meneliti efek kedelai, isoflavon kedelai, dan protein kedelai pada kejadian kanker dan kematian akibat kanker menjadi kategori untuk dievaluasi dalam penelitian meta-analisis ini. Model efek-acak digunakan untuk mendapatkan risiko relatif yang disesuaikan dengan banyak variabel (RR) dan interval kepercayaan 95% (CI). Hubungan dosis-respons yang potensial dieksplorasi dengan menggunakan estimasi tren kuadrat terkecil yang digeneralisasikan.

 

Hasilnya antara lain:

· Delapan puluh satu studi kohort prospektif dievaluasi.

· Asupan kedelai yang lebih tinggi secara signifikan berkorelasi dengan 10% penurunan risiko kejadian kanker (RR, 0,90; 95% CI, 0,83-0,96).

· Setiap tambahan asupan kedelai 25 g/hari menurunkan risiko kejadian kanker sebesar 4%.

· Asupan isoflavon kedelai berkorelasi terbalik dengan risiko kejadian kanker (RR, 0,94; 95% CI, 0,89-0,99).

· Risiko kejadian kanker berkurang sebesar 4% dengan setiap penambahan 10 mg/hari asupan isoflavon kedelai. Korelasi terbalik juga ditemukan untuk kedelai dalam kaitannya dengan kanker dengan spesifik lokasi, terutama kanker paru (RR, 0,67; 95% CI, 0,52–0,86) dan kanker prostat (RR, 0,88; 95% CI, 0,78–0,99).

· Akan tetapi, asupan tinggi kedelai, isoflavon kedelai, dan protein kedelai tidak memberikan dampak terhadap mortalitas kanker.

 

Kesimpulan:

Berdasarkan penelitian ini, asupan kedelai dan isoflavon kedelai yang lebih tinggi berkorelasi terbalik dengan risiko kejadian kanker, yang menunjukkan bahwa manfaat kedelai untuk mencegah kanker mungkin terutama dikaitkan dengan kandungan isoflavon kedelai. Temuan ini mendukung rekomendasi untuk memasukkan kedelai sebagai bagian dari pola diet sehat dalam pencegahan kanker.

 


Gambar: Ilustrasi (Sumber: topntp26 - Freepik)

Referensi:

Fan Y, Wang M, Li Z, Jiang H, Shi J, Shi X, et al. Intake of soy, soy isoflavones and soy protein and risk of cancer incidence and mortality. Front Nutr. 2022;9:847421. doi:10.3389/fnut.2022.847421.


Share this article
Related Articles