Detail Article
Tamoxifen Tidak Meningkatkan Risiko Katarak Pasien DCIS
dr. Hastarita Lawrenti
Mar 21
Share this article
93e70dc250c3c84db12a4899b2e2bceb.jpg
Updated 23/Mar/2023 .

Tamoxifen pertama kali dikaitkan dengan toksisitas okuler pada tahun 1978 dan hal tersebut merujuk pada pasien kanker payudara metastatik yang mendapat tamoxifen dengan dosis sangat tinggi, yaitu 240-320 mg/hari. Sejak itu, sejumlah studi menunjukkan bahwa penggunaan tamoxifen reguler dengan dosis yang rendah (20-40 mg/hari) juga dapat dikaitkan dengan abnormalitas fungsi visual (ketajaman visual) dan struktur okuler (deposit kristal refraktil di retina, edema makula, opasitas kornea, perubahan lensa, dan neuritis optik). Namun, temuan-temuan yang ada belum konsisten.


Studi kohort retrospektif dilakukan untuk mengetahui kaitan antara penggunaan tamoxifen adjuvan dan risiko katarak. Dalam studi ini, data yang dimasukkan adalah pasien dengan karsinoma ductal in situ (DCIS) antara tahun 2009 dan 2015 (n= 4.464). Peneliti mengevaluasi kejadian diagnosis katarak dan pembedahan karena katarak setelah pemberian tamoxifen adjuvan pada pasien DCIS. Pendekatan matching (dicocokkan) digunakan untuk menyeimbangkan perbedaan antara pasien yang mendapat dan tidak mendapat tamoxifen.

 

Setelah dicocokkan, rerata usia pasien yang mendapat (n= 1.597) dan tidak mendapat (n= 1.597) tamoxifen adalah 47,914 sampai 48,16 tahun. Sejumlah 88,67% sampai 89,17% pasien menjalani breast conserving surgery. Selama follow up 85,8 bulan, proporsi pasien yang mengalami katarak sebanding antara yang mendapat (13,09%) dan tidak mendapat tamoxifen (13,84%; p= 0,176).

 

Dalam analisis multivariate, tamoxifen tidak dikaitkan dengan risiko katarak. Risiko katarak dikaitkan dengan usia dan cenderung dikaitkan dengan hiperlipidemia). Risiko pembedahan karena katarak dikaitkan dengan usia  dan diabetes, tetapi tidak dengan tamoxifen.

 

Kesimpulan:

Dari studi ini didapatkan bahwa penggunaan tamoxifen adjuvan tidak meningkatkan risiko diagnosis katarak dan pembedahan karena katarak pada pasien DCIS.

 

Gambar: Ilustrasi

Referensi:

1. Yoon CI, Lee HS, Jeon S, Kim D, Park WC. Relationship between tamoxifen and cataracts: A nationwide cohort study of women in South Korea. Breast Cancer Res Treat. 2023;197:603-12.

2. Parkkari M, Paakkala AM, Salminen L, Holli K. Ocular side-effects in breast cancer patients treated with tamoxifen and toremifene: A randomized follow up study. Acta Ophthalmol Scand. 2003;81:495-9.


Share this article
Related Articles
Suplementasi Vitamin D3 Menurunkan Kejadian Kanker Stadium Lanjut
dr. Esther Kristiningrum | 30 Mei 2023
Kedelai Menurunkan Risiko Kanker, Ini Studinya
dr. Dedyanto Henky Saputra | 31 Mar 2023
Manfaat Suplemen Nutrisi Oral dalam Memperbaiki Parameter Nutrisi, Psikologis, QoL dan Survival Pasien Kanker Esofagus
dr. Dedyanto Henky Saputra | 13 Mar 2023
Terapi Endokrin Adjuvan Ditambah OFS Masih Memberikan Manfaat pada Pasien Kanker Payudara HR+
dr. Hastarita Lawrenti | 06 Feb 2023
Perawatan Estetik pada Pasien dengan Kanker
dr. Della Sulamita | 02 Feb 2023
Update Rekomendasi Penggunaan PARPi pada Pasien Kanker Ovarium
dr. Hastarita Lawrenti | 10 Okt 2022
Eflapegrastim Disetujui oleh US FDA untuk Menurunkan Kejadian Infeksi dengan Demam Neutropenia
dr. Hastarita Lawrenti | 22 Sep 2022
Pemberian Suplemen Nutrisi Oral pada Pasien Pasca-operasi Kanker Kolorektal, Ini Manfaatnya
dr. Dedyanto Henky Saputra | 22 Jul 2022
Rekomendasi ASCO Terkait Diet dan Olahraga Pasien Kanker
Dr. Dedyanto Henky Saputro, M. Gizi, AIFO-K | 17 Jun 2022
Thalidomide Menurunkan Mukositis Oral pada Pasien Karsinoma Nasofaring dengan Kemoradioterapi Konkuren
dr. Hastarita Lawrenti | 27 Apr 2022