Detail Article
Suplementasi Vitamin C Menurunkan Risiko Sindrom Nyeri Regional pada Pasien Ortopedi
dr. Esther Kristiningrum
Feb 14
Share this article
5fb2274a649e4d2fa900b1c8e162384d.jpg
Updated 15/Feb/2023 .

Spesies oksigen reaktif (ROS) berperan penting dalam inflamasi dan nyeri neuropati, sedangkan antioksidan (ROS scavenger) menunjukkan efek antinosiseptif yang poten. ROS juga telah menunjukkan dampaknya pada berbagai kondisi nyeri kronis, termasuk fibromialgia dan sindrom nyeri regional kompleks tipe I (CRPS I). Selain terkait dengan nyeri skeletomuskuler, ROS juga dapat memberikan dampak buruk pada penyembuhan tulang setelah fraktur. Sebelumnya studi menemukan percepatan penyembuhan tulang setelah bedah fiksasi tulang panjang dengan pemberian antioksidan vitamin A, E, dan C, serta selenium. 


Vitamin C penting untuk mengatasi semua kondisi stres yang terkait dengan proses peradangan yang melibatkan kekebalan, dan sangat diperlukan untuk pembentukan kolagen serta perkembangan tulang. Faktanya, vitamin C juga berperan dalam pembentukan protein non-kolagen dan perkembangan sel-sel (kondroblas, osteogenik, dan mesenkimal) dalam proses penyembuhan tulang. Defisiensi vitamin C diketahui dapat memperlambat penyembuhan setelah fraktur dan asupan vitamin C yang lebih tinggi terkait dengan penurunan kehilangan kepadatan mineral tulang leher femoralis.


Sindrom nyeri regional kompleks tipe I (CRPS I), merupakan komplikasi operasi ortopedi dengan dominasi wanita, memiliki insiden sebesar 10,1%-22,2%. CPRS I ditandai dengan rasa nyeri yang tidak dapat dijelaskan, edema, pembengkakan, disfungsi sudomotor dan motorik (misalnya ketidakstabilan vasomotor), dan hilangnya mobilitas sendi. Uji klinik sebelumnya telah menunjukkan penurunan insiden CRPS I melalui pemberian vitamin C oral 500 mg/hari selama 50 hari setelah fraktur pergelangan tangan yang diterapi secara konservatif dan operatif. Suatu meta-analisis dilakukan untuk meneliti dampak suplementasi vitamin C oral pada pemulihan pasca-prosedur pasien ortopedi, yang meliputi outcome fungsional dan CRPS I. Pencarian literatur menggunakan database dari Medline, Cochrane Library, dan Embase, serta mengidentifikasi 7 uji klinik acak terkontrol dengan 1361 peserta.

 

Hasilnya, forest plot menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna dalam outcome fungsional setelah 6-12 bulan, risiko komplikasi, dan derajat nyeri setelah 3-6 bulan antara pasien dengan dan tanpa suplementasi vitamin C. Namun, pooled analysis menunjukkan bahwa suplementasi vitamin C secara bermakna menurunkan risiko CPRS I tanpa memperhatikan dosis (RR=0,46, 95% CI 0,25-0,85; 1143 pasien).


Kesimpulan:

Suplementasi vitamin C oral dapat menurunkan risiko sindrom nyeri regional kompleks tipe I pada pasien ortopedi. Uji klinik berskala besar diperlukan untuk mendukung penemuan ini.



Gambar: Ilustrasi (Sumber: Freepik)

Referensi:

1.  Hung K, Chiang M, Wu S, Chang Y, Ho C, Wang L, et al. A meta‑analysis of randomized clinical trials on the impact of oral vitamin C supplementation on first‑year outcomes in orthopedic patients. Scientific Reports 2021;11(9225). 

2.  Hart A, Cota A, Makhdom A, Harvey EJ. The role of vitamin C in orthopedic trauma and bone health. Am J Orthop (Belle Mead NJ).2015:306-11.


Share this article
Related Articles