Detail Article
Suplementasi Coenzyme Q10 Meredakan Biomarker Inflamasi pada Pasien PCOS
dr. Lyon Clement
Feb 13
Share this article
30538925fd0d23e4ddb3ade4f68b146a.jpg
Updated 13/Feb/2023 .

Penelitian menunjukkan bahwa komplikasi metabolik dan kardiovaskular jangka panjang pada polycystic ovarian syndrome (PCOS) mungkin terkait dengan adanya kondisi inflamasi kronik derajat rendah. Kondisi inflamasi terutama dibuktikan dengan peningkatan kadar sitokin inflamatorik dalam plasma, seperti: tumor necrosis factor-a (TNF-a), interleukin-6 (IL-6), dan C-reactive protein (CRP) yang umum terjadi pada pasien PCOS.


Coenzyme Q10 (CoQ10) merupakan satu-satunya antioksidan larut lemak yang disintesis oleh sel. CoQ10 merupakan karier elektron yang esensial untuk sintesis adenosine triphosphate (ATP) melalui fosforilasi oksidatif. CoQ10 merupakan antioksidan intrasel yang efisien mencegah oksidasi protein, lipid, dan DNA. Beberapa uji klinik telah menggarisbawahi manfaat suplementasi CoQ10 sebagai terapi tambahan pada berbagai kondisi klinis. Namun, manfaat suplementasi CoQ10 terhadap penanda inflamasi masih kontroversial. Studi ini bertujuan untuk menginvestigasi efek suplementasi CoQ10 oral terhadap konsentrasi faktor dan biomarker inflamasi dan disfungsi endotel dalam serum pada wanita berat badan berlebih dan obesitas dengan PCOS.

 

Suatu uji klinik teracak, tersamar ganda, terkontrol plasebo, berdurasi 8 minggu, dilakukan pada Januari hingga November 2017 terhadap wanita dengan PCOS yang dirujuk ke RS Alzahra yang berafiliasi dengan Tabriz University of Medical Sciences. Wanita dengan berat badan berlebih dan obesitas dengan 25≤BMI<35 kg/m2 berusia 20-40 tahun yang didiagnosis dengan PCOS diikutsertakan dalam penelitian. Diagnosis PCOS didasarkan pada kriteria Rotterdam di mana pasien yang memenuhi kedua kriteria berikut dianggap menderita PCOS, yaitu: oligo- dan/atau anovulasi, tanda klinis atau biokimiawi hiperandrogenisme, dan ovarium polikistik berdasarkan USG.

 

Pasien dengan diabetes melitus (DM), hipo/hipertiroidisme, disfungsi ginjal, gangguan hati atau kardiovaskular, dan hiperprolaktinemia dieksklusikan dari penelitian. Sebagai tambahan, wanita yang mengonsumsi suplemen antioksidan dalam 3 bulan terakhir dan bagi yang menggunakan agen atau obat-obatan untuk induksi ovulasi atau obat-obatan yang memiliki efek terhadap hormon seperti pil kontrasepsi oral tidak diikutsertakan dalam penelitian. Wanita yang mengikuti diet khusus dan/atau program aktivitas fisik khusus juga dieksklusikan.

 

Pasien dialokasikan secara acak ke dalam dua kelompok. Kelompok 1 (n=22) mendapatkan suplemen CoQ10 200 mg/hari, dan kelompok 2 (n=21) mendapatkan tablet plasebo 1 kali sehari. Berdasarkan pedoman dan penelitian sebelumnya pada pasien PCOS, semua wanita juga mendapatkan tablet metformin. Kit enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) digunakan untuk mengukur kadar serum IL-6, TNF-a, hs-CRP, ICAM-1, VCAM-1, dan E-selectin pada kedua kelompok. Total sebanyak 43 wanita ikut serta dalam analisis akhir. Tidak ada perbedaan usia, tinggi badan, berat badan, indeks massa tubuh (IMT), aktivitas fisik, serta asupan energi dan nutrisi antara kedua kelompok. Kadar faktor inflamasi dan endotel tidak berbeda secara signifikan pada saat baseline penelitian antara kedua kelompok (p>0,05).

 

Hasilnya, setelah penyesuaian nilai baseline, usia, IMT, aktivitas fisik, dan asupan kalori total, dapat diamati bahwa, dibandingkan plasebo, suplementasi CoQ10 menyebabkan efek signifikan terhadap IL-6 (p=0,007), TNF-a (p=0,009), dan hs-CRP (p=0,01). Sebagai tambahan, penurunan serum VCAM-1 (p=0,002) dan E-selectin (p=0,006) yang signifikan dapat diamati setelah pemberian suplementasi CoQ10 dibandingkan kelompok plasebo. CoQ10 tidak mempengaruhi konsentrasi ICAM-1.

 

Kesimpulan:

Suplementasi CoQ10 selama 8 minggu untuk wanita dengan berat badan berlebih dan obesitas dengan PCOS memiliki efek yang menguntungkan terhadap kadar TNF-a, IL-6, hs-CRP, VCAM-1, dan E-selectin serum dibandingkan plasebo, namun tidak mempengaruhi ICAM-1.

 

 

Gambar: Ilustrasi (Sumber: Racool_studio - Freepik)

Referensi:

Taghizadeh S, Izadi A, Shirazi S, Parizad M, Gargari BP. The effect of coenzyme Q10 supplementation on inflammatory and endothelial dysfunction markers in overweight/obese polycystic ovary syndrome patients. Gynecol Endocrinol. 2020. DOI: 10.1080/09513590.2020.1779689


Share this article
Related Articles