Detail Article
Efektivitas Briminodine Gel Topikal pada Ptosis Akibat Injeksi BoNTA
dr. Della Sulamita
Jan 31
Share this article
f382edd583a00945323789e88f23d6bd.jpg
Updated 30/Jan/2023 .

Injeksi toksin botulinum telah menjadi salah satunya prosedur paling populer dalam estetika karena sifatnya yang efektif dalam mengurangi kerutan dinamis. Komplikasi yang terkait dengan penggunaan estetika toksin botulinum jarang terjadi dan dapat sembuh sendiri, di mana yang paling umum dari injeksi area glabella adalah ptosis dari kelopak mata bagian atas. 


Ptosis dapat muncul 2 hingga 10 hari setelah injeksi, pada saat yang sama dengan efek estetika mulai muncul, serta dapat bertahan hingga 2 - 4 minggu. Ptosis kelopak mata dapat diobati dengan obat tetes mata α-adrenergic. Tetes mata ini menyebabkan kontraksi bagian atas otot tarsal, yang dikenal sebagai otot Muller, menciptakan elevasi kelopak mata bagian atas 1 hingga 2 mm, yang biasanya cukup untuk membuat kelopak mata lebih simetris. Salah satu pengobatan umum adalah obat tetes mata agonis α2-adrenergik, apraclonidine 0,5%. Agen α2-adrenergik selektif lainnya, yaitu brimonidine tetes mata, digunakan sebagai alternatif untuk apraclonidine mengobati ptosis kelopak mata. Brimonidine topikal telah digunakan dalam bidang dermatologi untuk mengobati eritematosa rosasea karena kemampuan vasokonstriksi perifer yang poten.

 

Studi kasus oleh dr. Ghadah dan kolega melaporkan efektivitas penggunaan brimonidine 0,33% gel topikal pada kasus ptosis kelopak mata yang terjadi setelah injeksi BoNTA. Wanita usia 35 tahun mendapatkan injeksi BoNTA pada area glabella dan dahi. Setelah 4 hari, pasien mengeluhkan kesulitan mengangkat kelopak mata kanan atas. Pasien tidak mengetahui dosis BoNTA yang disuntikkan. Untuk mengevaluasi ptosis kelopak mata, dilakukan pengukuran fisura palpebra dan the marginal reflex distance (MRD1). Fisura palpebra mata kanan 6 mm, dan mata kiri 10 mm. MRD1 2 mm pada mata kanan dan 4 mm pada mata kiri (normal 4,0-4,5 mm). Diagnosis ptosis palpebra ditegakkan dari presentase klinis dan pengukuran.

 

Dilakukan pemberian 0,2 mg brimonidine 0,33% gel topikal pada bagian kelopak mata atas (Mirvaso Gel; Galderma Laboratories). Hasilnya, satu jam setelah pemberian brimonidine didapatkan peningkatan elevasi kelopak mata 2 mm, dan hasilnya menetap hingga 2 jam. Tidak didapatkan efek samping setelahnya. 


Kesimpulan:

Penggunaan brimonidine 0,33% gel topikal dapat meningkatkan elevasi kelopak mata pada kasus ptosis akibat toksin botulinum.

 


Gambar: Ilustrasi (Sumber: KamranAydino - Freepik

Referensi:

Alotaibi GF, Alsukait SF, Alsalman HH, Turkmani MG. Eyelid ptosis following botulinum toxin injection treated with briminodine 0.33% topical gel. JAAD Case Rep. 2022;22:96–8. 


Share this article
Related Articles
Mesoterapi dengan L-Ascorbic Acid untuk Anti-Aging, Apakah Efektif?
dr. Della Sulamita | 10 Mar 2023
Botulinum Toxin dapat Memperbaiki Asimetris Kelumpuhan Wajah
dr. Della Sulamita | 27 Feb 2023
Perawatan Estetik pada Pasien dengan Kanker
dr. Della Sulamita | 02 Feb 2023
Kerja Botulinum Toxin Tipe A pada Otot Sternocleidomastoid
dr. Della Sulamita | 05 Okt 2022
Strategi Terapi Acne Scar dengan Epidermal Growth Factor (EGF)
dr. Della Sulamita | 04 Agt 2022
Phosphatidylcholine dan Sodium Deoxycholate Memberikan Manfaat untuk Terapi Lemak Lokal.
Dr. Della Sulamita | 27 Jul 2022
Suplementasi Probiotik Strain Lactobacillus dan Bifidobacterium pada Wanita Hamil Mencegah Eksema pada Anak
dr. Josephine Herwita | 18 Jul 2022
Peran Vitamin untuk Kulit Sehat
dr. Della Sulamita | 24 Jun 2022
Upadacitinib Memperbaiki Gejala Dermatitis Atopi Derajat Sedang - Berat
Dr. Nugroho Nitiyoso, MBA. | 10 Jun 2022
Perawatan Mengencangkan Kulit
dr. Della Sulamita Mahendro | 09 Jun 2022