Detail Article
COVID-19 Subvarian Omicron, XBB, Ini yang Perlu Diketahui
dr. Dita Arccinirmala
Okt 18
Share this article
765c3c4a89179ffc4cb4aec303464dfb.jpg
Updated 14/Des/2022 .

Kasus COVID-19 di Indonesia saat ini dalam kondisi mulai terkendali, per tanggal 17 Oktober 2022 jumlah penambahan kasus baru sebanyak 1.233 dengan total kasus aktif menjadi 16.823. Namun, hal yang perlu menjadi perhatian dan kewaspadaan adalah munculnya varian baru. Negara Singapura saat ini tengah dilanda gelombang kasus COVID-19 baru yang disebabkan oleh subvarian Omicron, XBB.

Berdasarkan keterangan Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung, subvarian ini mendominasi di Singapura saat ini di mana XBB menyumbang sekitar 50% kasus lokal.


Apa itu Subvarian XBB?

Varian XBB, juga dikenal sebagai BA.2.10, merupakan evolusi dari strain subvarian BA.2 Omicron yang sebelumnya.

Dr. Paul Tambyah, presiden Asia Pacific Society of Clinical Microbiology and Infection, mengatakan bahwa varian XBB adalah yang terbaru dari serangkaian varian yang telah muncul di negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi. Dia menambahkan bahwa itu adalah hasil alami dari evolusi virus untuk menghindari perlindungan yang diberikan oleh imunisasi.


Dr. Sebastian Maurer-Stroh, direktur Institut Bioinformatika, mengatakan bahwa varian XBB bukan nama resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Nama tersebut digunakan oleh para peneliti dan lembaga kesehatan masyarakat untuk membahas varian yang muncul sebelum mereka berkembang menjadi angka yang relevan secara global. Misalnya, menggunakan huruf dan angka seperti B.1.1.529, yang kemudian menjadi Omicron, nama varian resmi dari WHO. Dr. Maurer-Stroh menambahkan: "'X' adalah singkatan dari rekombinan (salah satu variasi yang diamati untuk virus) dan 'BB' untuk tampilan kronologis."


Hingga saat ini, belum ada bukti subvarian XBB menyebabkan penyakit yang lebih parah dari varian sebelumnya. Faktanya, data lokal di Singapura dalam dua minggu terakhir menunjukkan bahwa kasus XBB diperkirakan memiliki risiko rawat inap 30% lebih rendah dibandingkan dengan kasus varian Omicron BA.5. Tidak ada peningkatan kematian COVID-19 yang diamati selama sebulan terakhir. Tentunya kita tetap perlu waspada dan selalu menerapkan protokol kesehatan.



Gambar: Ilustrasi (Sumber: rawpixel - Freepik)

Referensi:

1. Kementerian Kesehatan. Infeksi emerging [Internet]. 2022 Oct 17 [cited 2022 Oct 18]. Available from: https://infeksiemerging.kemkes.go.id/dashboard/covid-19

2. Corrections regarding XBB wave in Singapore [Internet]. 2022 Oct 14 [cited 2022 Oct 18]. Available from: https://www.gov.sg/article/factually141022-a

3. Goh C. Explainer: What is the XBB Covid-19 variant and should its rapid spread cause concern? [Internet]. 2022 Oct 13 [cited 2022 Oct 18]. Available from: https://www.todayonline.com/singapore/explainer-xbb-omicron-covid-19-variant-2018341

Share this article
Related Articles