Systemic lupus erythematosus (SLE) adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan autoantibodi yang memengaruhi berbagai sistem organ. SLE adalah penyakit autoimun kronik yang secara signifikan memengaruhi kualitas hidup dan memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi.
Strategi pengobatan saat ini berfokus pada agen antiinflamasi dan imunosupresan nonspesifik untuk mengelola gangguan imunologis, termasuk obat antimalaria, glucocorticoid, imunosupresan non-cortikcosteroid, dan terapi target. Namun strategi terapi saat ini, termasuk agen imunosupresan dan biologis, memiliki keterbatasan seperti tingkat remisi yang rendah, efek samping yang signifikan, dan kurangnya spesifisitas, sehingga ada kebutuhan mendesak terapi baru yang efektif untuk SLE.
Patogenesis SLE melibatkan interaksi kompleks antara faktor genetik dan lingkungan, yang menyebabkan disregulasi imun dan produksi autoantibodi. Mekanisme patogenik utama meliputi hilangnya toleransi imun, aktivasi sel T dan B autoreaktif, serta pembentukan kompleks imun yang berkontribusi terhadap kerusakan jaringan. Aktivasi sel B dan T memicu pelepasan autoantibodi seperti anti-double-stranded DNA (anti-dsDNA) yang spesifik untuk SLE, khususnya nefritis lupus. Penggunaan komplemen C3 dan C4 yang berlebihan untuk pembersihan badan apoptotik mengakibatkan penurunan kadar C3 dan C4 dalam darah. Selain itu, aktivasi beberapa sitokin pro-inflamasi, termasuk interleukin-6 (IL-6) dan tumor necrosis factor-alpha (TNF-α), semakin memperburuk penyakit.
Terapi mesenchymal stem cell (MSC) telah muncul sebagai pendekatan yang menjanjikan untuk penyakit autoimun karena sifat imunomodulatori dan antiinflamasinya. Secretome yang berasal dari umbilical cord MSC (UCMSC-derived), yang terdiri dari molekul bioaktif seperti sitokin, growth factor, dan vesikel ekstraseluler, menawarkan keuntungan dibandingkan terapi berbasis sel, meliputi kemudahan pemberian, efektivitas biaya, dan imunogenisitas yang lebih rendah. Secretome dari UCMSC memiliki efek antiapoptotik, antiinflamasi, antifibrotik, angiogenik, dan regenerasi jaringan, sehingga dapat berpotensi mengobati SLE. Studi preklinik telah menunjukkan potensi secretome untuk memodulasi respons imun dan meningkatkan regenerasi jaringan.
Suatu studi acak, tersamar ganda, dan terkontrol, telah dilakukan untuk meneliti efikasi dan keamanan secretome dari UCMSC pada pasien perempuan dengan SLE yang memiliki aktivitas penyakit sedang. Sebanyak 29 pasien secara acak diberi suntikan intramuskular 1,5 cc secretome atau plasebo (NaCl 0,9%) setiap minggu selama 6 minggu. Aktivitas penyakit dinilai menggunakan skor Mexican systemic lupus erythematosus disease activity index (MEX-SLEDAI), kadar komplemen (C3 dan C4), kadar sitokin proinflamasi interleukin-6 (IL-6) dan tumor necrosis factor-alfa (TNF-a), serta antibodi anti-dsDNA, pada awal penelitian, hari ke-22, dan hari ke-43.
Hasilnya menunjukkan penurunan skor MEX-SLEDAI yang signifikan pada kelompok secretome dibandingkan dengan kelompok plasebo (p<0,05). Kadar komplemen C3 meningkat secara signifikan pada kelompok secretome pada hari ke-43, yang menunjukkan perbaikan homeostasis imun, sementara kadar C4 tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok. Kadar IL-6, TNF-a, dan anti-dsDNA menunjukkan tren penurunan pada kelompok secretome, meskipun tidak signifikan secara statistik. Tidak ditemukan efek samping berat.
Kesimpulan:
Dari penelitian ini didapatkan bahwa secretome dari UCMSC menunjukkan efek imunomodulator dan antiinflamasi, sehingga mengurangi aktivitas penyakit pada pasien SLE. Temuan ini menunjukkan potensinya sebagai terapi tambahan yang aman dan efektif untuk SLE, meskipun penelitian lebih lanjut dengan ukuran sampel yang lebih besar dan periode tindak lanjut yang lebih lama diperlukan untuk memvalidasi hasil ini.
Gambar: Ilustrasi
Referensi:
Nurudhin A, Werdiningsih Y, Sunarso I, Marwanta S, Damayani A, Prabowo NA, et al. Umbilical cord mesenchymal stem cell-derived secretome as a potential treatment for systemic lupus erythematosus: A double-blind randomized controlled trial Narra J. 2025; 5(1): e1799.http://doi.org/10.52225/narra.v5i1.1799.