
Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (HFMD) adalah penyakit virus umum yang menyerang anak-anak, namun juga dapat terjadi pada orang dewasa. Gejala umumnya muncul di tangan, kaki, dan mulut, serta kadang-kadang juga di area genital dan bokong.¹,² HFMD merupakan eksantema virus paling umum pada anak-anak, biasanya disebabkan oleh virus coxsackie, khususnya coxsackievirus A16 (CV-A16) dan enterovirus A71 (EV71).¹,² Di antara keduanya, EV71 adalah penyebab utama HFMD berat yang dapat menyebabkan komplikasi serius.¹,²
Pada tahun 2025, Malaysia melaporkan lonjakan drastis sebesar 266% kasus HFMD dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya—sebanyak 99.601 kasus tercatat dalam 17 minggu pertama.³ Dari jumlah tersebut, 10.421 kasus (10%) terkait dengan wabah dan 89.180 kasus (90%) merupakan kasus sporadis.³ Wabah paling sering terjadi di daycare (22%), TK (18%), pra-sekolah (11%), dan tempat penitipan bayi (9%).³ Terdapat sembilan kasus EV71 yang dikonfirmasi, sebagian besar berasal dari Sabak Bernam dan Hulu Langat; satu pasien dirawat inap namun tidak ada kematian yang dilaporkan.⁴ Situasi ini menegaskan pentingnya deteksi dini dan pencegahan proaktif, terutama di wilayah padat penduduk dengan populasi anak yang besar seperti Indonesia.
Meskipun sebagian besar kasus HFMD bersifat ringan—dengan gejala demam, ruam seperti lepuh di tangan dan kaki, serta luka di mulut—varian EV71 dapat menyebabkan komplikasi serius seperti ensefalitis, meningitis, gagal jantung-paru, bahkan kematian.⁵ Selain itu, pasien yang sembuh dari infeksi EV71 berat dapat mengalami gangguan saraf jangka panjang.⁵ Hal ini menjadikan HFMD sebagai prioritas kesehatan masyarakat di kawasan Asia-Pasifik dan dunia.⁵
Upaya Surveilans Nasional terhadap EV71-HFMD
Sebagai bagian dari kesiapsiagaan nasional, Kementerian Kesehatan Indonesia telah menerbitkan revisi Petunjuk Teknis Surveilans Sentinel Penyakit Infeksi Emerging di Rumah Sakit tahun 2025.⁶ Panduan ini memberikan kerangka klinis untuk mendeteksi enam sindrom inti dalam pemantauan, termasuk Sindrom Ensefalitis Akut dan Sindrom Ruam Akut, yang mencakup EV71-HFMD.⁶ Panduan ini menjadi acuan bagi dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya dalam mengenali kasus yang dicurigai serta mengintegrasikan pemantauan ke dalam pelayanan pasien rutin.⁶ Pemantauan sistematis ini mencerminkan komitmen kuat Indonesia terhadap deteksi dini dan respons cepat terhadap HFMD EV71.
Ancaman yang Dapat Dicegah: Peran Vaksinasi
Vaksin EV71 yang aman dan efektif kini telah tersedia di Indonesia. Vaksin ini memberikan perlindungan terhadap HFMD EV71 berat dan berpotensi fatal. Dengan adanya vaksin ini, tenaga kesehatan memiliki alat penting untuk mengurangi risiko komplikasi pada anak sebelum mereka terpapar virus.
Saatnya Bertindak: Pantau, Rekomendasikan, Vaksinasi
Pertanyaannya: Haruskah kita menunggu wabah terjadi sebelum bertindak?
Pencegahan harus dimulai sejak awal:
- Pantau gejala dan tren kasus secara aktif di fasilitas kesehatan.
- Rekomendasikan vaksin EV71 kepada orang tua dan pengasuh.
- Vaksinasi anak-anak sebelum mereka berisiko.
💉 Dengan sistem surveilans yang kuat dan vaksin yang tersedia, kita memiliki semua yang dibutuhkan untuk mencegah EV71-HFMD berat. Mari bertindak sekarang—karena mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.
ID-INL-2025-06-HD60(06/25)
Referensi:
- Guerra AM, Orille E, Waseem M. Hand, Foot, and Mouth Disease. NCBI Bookshelf. 2023.
- Sinclair W, Omar M. Enterovirus. NCBI Bookshelf. 2023.
- Ministry of Health Malaysia. Week 17: 99,601 HFMD cases reported nationwide. 2025.
- Malay Mail. HFMD situation in Selangor under control. 2025.
- Wang SM, Liu CC. Enterovirus 71 complications and pathogenesis. J Biomed Sci. 2023.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk Teknis Surveilans Sentinel Penyakit Infeksi Emerging di Rumah Sakit: Revisi 2025.