Detail Article

Proteksi Ginjal dengan Rivaroxaban pada Fibrilasi Atrium: Bukti dari Studi Real-World

dr. Tjhia Theonardy Gilroy Yonathan
Des 12
Share this article
4738376a440045617ae59770cbdcf0cb.jpg
Updated 11/Des/2025 .

Rivaroxaban merupakan antikoagulan oral direct factor Xa inhibitor yang efektif untuk pencegahan kejadian tromboemboli pada pasien fibrilasi atrium. Selain manfaat kardiovaskular, pilihan antikoagulan juga berperan penting terhadap luaran sistemik, termasuk fungsi ginjal. Penurunan fungsi ginjal progresif pada pasien fibrilasi atrium berkontribusi terhadap peningkatan morbiditas dan mortalitas. Oleh karena itu, terapi antikoagulan harus menyeimbangkan pencegahan stroke dengan keamanan ginjal.



Vitamin K antagonis (VKA) diketahui dapat memengaruhi fungsi ginjal melalui mekanisme terkait jalur vitamin K, seperti kalsifikasi vaskular dan kekakuan arteri. Sebaliknya, rivaroxaban tidak melibatkan jalur vitamin K sehingga secara teoritis dan klinis berpotensi memberikan keamanan ginjal yang lebih baik. Penggunaan antikoagulan jangka panjang pada pasien fibrilasi atrium dapat memengaruhi fungsi ginjal seiring waktu. Oleh karena itu, penting untuk memilih antikoagulan yang efektif mencegah stroke sekaligus mendukung preservasi fungsi ginjal, terutama pada pasien berisiko tinggi seperti usia lanjut, diabetes, populasi Asia, dan penyakit ginjal kronis.


Sebuah systematic review dan meta-analisis berbasis bukti real-world dilakukan untuk membandingkan luaran ginjal antara rivaroxaban dan vitamin K antagonis pada pasien fibrilasi atrium. Studi ini mengevaluasi luaran berupa acute kidney injury (AKI), penurunan eGFR ≥30%, peningkatan dua kali lipat kadar kreatinin serum (SCr), dan perburukan fungsi ginjal.


Hasil studi (14 studi observasional):

- Pasien dewasa (≥18 tahun) dengan fibrilasi atrium yang menerima terapi antikoagulan ≥6 bulan, dengan ≥500 pasien per studi.

- Risiko AKI menurun sebesar 32% pada pengguna rivaroxaban dibandingkan VKA.

- Penurunan eGFR ≥30% berkurang sebesar 50%.

- Risiko peningkatan dua kali lipat kadar kreatinin serum menurun sebesar 29%.

- Perburukan fungsi ginjal menurun sebesar 44%.

- Manfaat konsisten pada subkelompok diabetes, lansia, populasi Asia, dan penyakit ginjal kronis.


Kesimpulan:

Meta-analisis ini menunjukkan bahwa rivaroxaban tidak hanya efektif dalam pencegahan tromboemboli pada pasien fibrilasi atrium, tetapi juga memberikan manfaat proteksi ginjal yang lebih baik dibandingkan vitamin K antagonis.



Gambar: Ilustrasi

Referensi:

Dinh T, Ho THQ, Pham HM, Nguyen HH, Ton MT, Tran GS, et al. European Cardiology Review. 2024. Evaluating Renal Benefits of Rivaroxaban Versus Vitamin K Antagonists in Atrial Fibrillation: A Systematic Review and Meta-analysis of Real-world Evidence. Eur Cardiol. 2024 Jun 13:19:e05. doi: 10.15420/ecr.2024.07.


Singkatan: AF: Atrial Fibrillation; AKI: Acute Kidney Injury; CKD: Chronic Kidney Disease; DOAC: Direct Oral Anticoagulant; eGFR: Estimated Glomerular Filtration Rate; HR: Hazard Ratio; SCr: Serum Creatinine; VKA: Vitamin K Antagonist


ID-XAR-2025-09-NA7K (09/25)

Share this article
Related Articles