Detail Article

Probiotik Multistrain Efektif Digunakan sebagai Terapi Konstipasi pada Penyakit Parkinson

dr. Martinova Sari Panggabean
Mar 26
Share this article
65f6e6f895ca0a11f37541f43f024be7.jpeg
Updated 22/Mar/2021 .

Konstipasi merupakan keluhan yang umum terjadi pada penyakit parkinson. Patofisiologi konstipasi pada penyakit parkinson sangat kompleks, di antaranya transit kolon yang lambat, disfungsi anorektal, atau kombinasi keduanya. Disfungsi barier dan inflamasi usus akibat disbiosis telah dikaitkan dengan terjadinya gangguan gastrointestinal fungsional pada penyakit parkinson. Oleh karena itu, modulasi mikrobiota usus merupakan target terapeutik potensial terhadap kondisi ini.

Studi acak, tersamar ganda, dengan kontrol placebo, dilakukan oleh Tan, dkk. untuk mengevaluasi efikasi probiotik multistrain terhadap pengobatan konstipasi pada pasien parkinson. Konstipasi didefinisikan sesuai kriteria Roma IV yaitu pasien memiliki <3 kali buang air besar spontan per minggu selama tiga bulan terakhir dengan durasi gejala setidaknya enam bulan.


Studi ini melibatkan 72 pasien dan dibagi ke dalam dua kelompok:

- Kelompok A (n=34): diberikan kapsul probiotik multistrain, sekali sehari, selama 4 minggu

- Kelompok B (n=38)           : plasebo selama 4 minggu


Setiap kapsul probiotik mengandung 109 CFU (colony forming unit) probiotik, yang mengandung 8 strain probiotik; Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus reuteri, Lactobacillus gasseri, Lactobacillus rhamnosus, Bifidobacterium bifidum, Bifidobacterium longum, Enterococcus faecalis, Enterococcus faecium. Kapsul plasebo mengandung zat tidak aktif yang berisi maltodekstrin.

Outcome primer adalah perubahan jumlah rata-rata buang air besar spontan per minggu selama dua minggu terakhir intervensi, dibandingkan dengan dua minggu fase pra-intervensi. Outcome sekunder adalah perubahan konsistensi feses, skor keparahan konstipasi, dan kualitas hidup yang berhubungan dengan konstipasi.


Hasilnya:

-   Jumlah rata-rata buang air besar spontan meningkat 1,0 ± 1,2 per minggu pada kelompok probiotik, dan menurun 0,3 ± 1,0 per minggu pada kelompok plasebo (MD 1,3, 95% CI: 0,8 - 1,8, p<0,001).

-   Terjadi perbaikan yang signifikan dalam konsistensi feses (p=0,009) dan kualitas hidup yang berhubungan dengan konstipasi (p=0,001).

-   Pada kelompok probiotik, 65,6% pasien melaporkan kepuasan terhadap intervensi yang diterimanya dibandingkan hanya 21,6% pada kelompok plasebo (p<0,001).


Studi ini menyimpulkan bahwa probiotik multistrain efektif digunakan dalam pengobatan konstipasi pada penyakit parkinson. Akan tetapi, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi efikasi dan keamanan penggunaan probiotik jangka panjang pada pasien parkinson, serta mekanisme kerjanya.


Gambar : Ilustrasi (www.pexels.com) 

Referensi:

Tan AH, Lim SY, Chong KK, A Manap MAA, Hor JW, Lim JL, et al. Probiotics for constipation in Parkinson disease: A randomized placebo-controlled study. Neurology 2021;96(5):772-82. doi:10.1212/WNL.0000000000010998.

Share this article
Related Articles