Detail Article

Pola Tidur Sehat, Penyakit Jantung Menghilang

Jane Cherub
Jan 02
Share this article
img-ADHDandSleep1.jpg
Updated 25/Agt/2022 .

Pola tidur yang sehat berkaitan dengan penurunan sepertiga risiko penyakit jantung dan stroke, bahkan di antara populasi dengan risiko genetik (keturunan) tinggi; temuan sebuah studi yang baru dupublikasi bulan Desember 2019 ini. 

Dari studi tersebut menunjukkan bahwa pada individu-individu yang memiliki skor 5 dari 5 untuk kebiasaan tidur sehat (chronotype dini, durasi tidur 7-8 jam per hari, tidak pernah atau jarang menglamai insomnia, tidak mendengkur, dan tidak sering mengantuk berlebihan di siang hari) memiliki 35% risiko lebih rendah untuk insidens penyakit kardiovaskular (cardiovascular diseases/ CVD), 34% risiko lebih rendah untuk penyakit jantung koroner (coronary heart disease/ CHD), dan 34% risiko lebih rendah untuk stroke, dibandingkan dengan mereka yang dilaporkan memiliki ≤1 kebiasaan-kebiasaan tidur sehat tersebut. Hazard ratio (95% CI) yang telah disesuaikan multivariabel untuk penyakit-penyakit kardiovaskular berdasarkan faktor-faktor tidur risiko rendah di antara 385.292 partisipan.


Penting untuk mengevaluasi kombinasi dari kebiasaan-kebiasaan tidur di atas karena faktor-faktor tersebut saling berhubungan. Misalnya, insomnia yang sering dialami dapat mengakibatkan durasi tidur yang lebih pendek dan mengantuk berlebihan di siang hari, dan partisipan dengan chonotype lambat biasanya berkurang durasi tidurnya. Belum ada studi yang menggali mekanisme bagaimana kombinasi kebiasaan-kebiasaan tidur ini dapat mempengaruhi risiko CVD; namun, kebiasan-kebiasaan tidur ini dapat masing-masing berperan melaui beberapa mekanisme yang dapat terjadi secara sinergis untuk meningkatkan rsiko CVD.


Gejala tidur yang memendek atau insomnia berkaitan dengan gangguan hormonal atau metabolik, meningkatnya aktivitas saraf simpatis, dan /atau jalur-jalur peradangan. Chronotype lambat dpaat mengganggu ritme sirkadian. Kebiasaan mendengkur biasanya disertai apnea tidur, dan mendengkur yang berat dihubungkan dengan meningkatnya ketebalan tunika intima, plak, dan aterosklerosis pembuluh karotis.

Sebagai kesimpulan dari studi tersebut, pola tidur yang sehat mencakup chronotype dini, durasi tidur 7-8 jam per hari, tidak pernah atau jarang insomnia, tidak mendengkur, dan tidak sering mengantuk berlebihan di siang hari, berhubungan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular, penyakit jantung koroner dan stroke di antara para partisipan dengan risiko genetik tinggi, intermediat, dan rendah.

 


Image: Ilustrasi (sumber: https://www.sleepfoundation.org/)

Referensi: 

1. Fan M, Sun D, Zhou T, Heianza Y, Lv J, Li L, et al. Sleep patterns, genetic susceptibility,and incident cardiovascular disease: a prospective study of 385 292 UK biobank participants. Eur Heart J. 2019 Dec 18. pii: ehz849. doi: 10.1093/eurheartj/ehz849. 

2. Yin JW, Jin XL, Shan ZL, Li SZ, Huang H, Li PY, Peng XB, Peng Z, Yu KF, Bao W, Yang W, Chen XY, Liu LG. Relationship of sleep duration with all-cause mortality and cardiovascular events: a systematic review and dose-response meta-analysis of prospective cohort studies. J Am Heart Assoc 2017;6:e005947.

3. Javaheri S, Redline S. Insomnia and risk of cardiovascular disease. Chest 2017;152:435–44.

Share this article
Related Articles
Related Products
f255c5e1b8a78b8736f733a47122997a.jpg
3dba097662f2977298cafaaf733471f6.jpg
4e6913ebce8d52feac0064a5ed7f3e6c.jpg
d312c5f2eaf4e114f8be7b492c705cb8.jpg
2efeddd6f554b99b1943dbf98624bdfd.jpg
7a96e23bc9ea7369c36461238b7537cc.jpg
5c49a4d3e0a83aba40b455cb33b06b49.jpg
91d25b4385d0fb6a4a8d41a5511a89c3.jpg
356d66568b455c4368cdadf46784c775.jpg
997fdc3c2310a83fc7a55830d2f23aaa.jpg